Page 129 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 129
untuk Daud dan Yossi yang muslim, opor ayam dan sayur buncis serta
sup menjadi pilihannya. Sementara untuk sangsang babi tetap akan
dimasak untuk menjamu anak, menantu dan cucu.
**
Seminggu menjelang natal sampai menjelang tahun baru adalah
puncak keramaian natal. Orang-orang mulai sibuk mempersiapkan
hidangan natal dan saling berkunjung ke rumah tetangga dan saudara
untuk saling memberikan ucapan natal dan tahun baru. Semua rumah
memasang lagu natal dengan volume yang cukup keras.
Dua hari menjelang tanggal 25 sampai malam tahun baru, saat
malam hari, orang-orang menyalakan kembang api warna warni. Tidak
ada jalan raya dan kampung yang gelap, karena semua terang benderang.
Saat seperti inilah semua warga menyatu. Tidak hanya umat Kristen dan
khatolik yang merayakan tetapi juga umat Islam, Hindu dan Budha larut
dalam suka cita. Warga Manado terkenal hidup rukun dengan warga
yang beragama lain. Semboyan Torang Samua Basudara tidak hanya
18
sekedar diucapkan tetapi memang sesuai dengan kenyataan, terbukti
mereka mampu hidup berdampingan dalam perbedaan.
**
Daud menyerahkan plastik berisi kue-kue, manisan, permen dan
pernak pernik natal. Satu bungkusan plastik lagi berhasil disembunyikan
sebelum Sutriani melihatnya. Daud ingin memberikan kejutan untuk
istrinya. Meskipun mereka hidup sederhana tetapi setiap perayaan
natal, Daud sebisanya selalu mengusahakan memberikan hadiah untuk
istrinya. Setiap lebaran, Sutriani juga selalu memberikan hadiah untuk
Daud. Mereka saling menghormati dan memperhatikan satu sama lain.
“Pa, belanja, ya?” tanya Sutriani sambil membuka bungkusan
plastik berisi kue dan manisan yang diserahkan Daud.
“Hehe. Tadi Papa hanya mampir sebentar ke toko. Kebetulan
kok melihat kue-kue itu, jadi pingin beli.” jawab Daud tidak sampai hati
mengecewakan istrinya.
18 Artinya kita semua bersaudara
Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 129