Page 46 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 46

pancang  baru.  Tapi  di  sebelah  mana?  Tanyanya  khawatir.  Jantry  tak
        menjawab,  sibuk  menarik  ketiting.  Terpaksa  mereka  harus  menepi  di
        sela-sela pohon dan bangunan lama sebuah restaurant untuk mencari
        tempat mengikatkan tali ketiting.
               “Apakah kakak mendengar mereka menimbun tambatan perahu?
        Kemarin kita  lihat masih ada,” kata Nancy.
               “Kita sempat curiga karena  tadi malam mendengar  suara
        gedebum-gedebum.  Hanya  saja  kita  tidak  keluar.  Kita  nggak  nyangka
        kalau ada penimbunan lagi.” Kata Mery, mengikuti langkah kaki Nancy
        mengikuti suaminya mencari tambatan perahu.
               “Heh, seenaknya saja  menimbun  pantai  lagi.  Mereka telah
        mengingkari perjanjian,”geram Nancy.
               “Kita  tidak  mendengar  ada  pengembang  baru.  Mereka  cukup
        cerdik  melakukan  penimbunan  malam  hari  sehingga  tidak  ada  yang
        menghalangi,” gumam Mery.
               Matanya menatap timbunan tanah yang menutup hampir semua
        bagian dari tambatan perahu yang selama ini digunakan oleh nelayan
        Sario. Ada rasa geram dan marah mendapati keadaan yang ia nyakini
        akan kembali menyusahkan nelayan.
               Masih terbayang dalam benak Mery beberapa bulan yang lalu
        betapa beratnya nelayan Sario  memperjuangkan tambatan perahu
        yang hampir habis di timbun oleh pengembang. Kegigihan nelayan yang
        didukung oleh keluarganya  menguras semua emosi. Hampir setiap hari
        tak  ada waktu luang  untuk bersantai, semua memikirkan cara untuk
        menghentikan penimbunan pantai. Banyak urusan lain tidak diperhatikan
        karena semua sibuk dengan berkumpul dan merancang strategi. Saat
        mereka tidak berkumpul hanya pada saat melaut. Selebihnya mereka
        berkumpul di tepi pantai tak jauh dari proyek penimbunan. Bergantian
        menjaga pantai agar tidak ditimbun lagi. Sikap waspada, curiga di balut
        dengan rasa capek  yang luar biasa yang berusaha  tidak di rasakan demi
        terjaganya pantai dari jarahan pengembang.
               Kelelahan psikologis terkadang berdampak pada keributan yang
        hanya disebabkan karena hal-hal yang sepele. Mery harus menerima
        kekecewaan, kemarahan, kelelahan  Kustya dengan sabar. Mery sendiri


        46                                  Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51