Page 52 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 52
masalah. Nelayan antar kelompok dari berbagai kelurahan harus ikut
solidaritas untuk mendukung kelompok lainnya. Segala informasi juga
di haruskan untuk disampaikan sehingga masing-masing kelompok bisa
membantu jika ada kelompok yang mendapatkan masalah.
“Ingatlah kawan-kawan. Dalam kondisi apapun nelayan harus
saling bantu, saling dukung. Jangan sampai kita dipecahbelah.” Seru
Rudi bersemangat.
“SETUJU.” Sambut yan lain.
“Maju terus pantang mundur. Laut adalah sumber kehidupan
kita. Laut di timbun, kita semua terancam tidak bisa bertahan,” seru
Johan kencang.
Semua bersepakat untuk saling membantu dan memberikan
dukungan penuh.
Khusus untuk tambatan perahu di Sario yang ditimbun oleh
pengembang, LSM Mitra akan menemani nelayan Sario untuk bertemu
dengan pengembang dan menanyakan masalah penimbunan.
“Om Budi bisa bersama kami untuk menemui pengembang. Nanti
kami akan mencari informasi terlebih dahulu. Mudah-mudahan bukan
pengembang baru lagi,” ujar Erik.
Dengan kesepakatan bersama, Erik membagi tugas kepada
peserta diskusi. Sebagian akan mencari informasi penimbunan, yang lain
akan mencari tahu perijinan pengembang dan lainnya akan melakukan
konsolidasi anggota nelayan Sario.
Saat jam menunjukan pukul 15.00, pertemuan resmi di tutup.
Beberapa nelayan sudah meninggalkan kantor Mitra. Tetapi Budi masih
melanjutkan perbincangan dengan Erik dan anggota Mitra lainnya. Erik
sependapat dengan Budi yang mengkawatirkan penimbunan ruang
terbuka pantai akan berlanjut.
Seperti kesepakatan rapat, Budi akan mengumpulkan nelayan
untuk melakukan upaya penghentian penimbunan. Semua harus
bergerak dengan cepat karena khawatir penimbunan akan terus
berlanjut.
Waktu seakan berputar dengan cepat. Budi harus berkejaran
dengan waktu kalau tidak mau terlambat dan menyesal di kemudian
52 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com