Page 12 - MODUL I
P. 12
pemimpin tidak sepenuhnya mendukung perubahan atau tidak
memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpinnya.
e. Kekuasaan dan Politik Organisasi: Perubahan sering menyentuh
struktur kekuasaan dan politik di dalam organisasi, yang dapat
menyulitkan penerimaan dan pelaksanaan perubahan.
2. Hambatan Perubahan
Berikut ini adalah hambatan bagi organisasi dalam mengelola
perubahan, antara lain:
a. Ketidakmampuan atau Ketidakwajaran: Tidak semua organisasi
mampu mengelola perubahan dengan baik karena kurangnya
keterampilan atau kapasitas.
b. Ketergantungan pada Budaya yang Tidak Siap Berubah: Jika
budaya organisasi tidak mendukung perubahan, hal ini dapat
menghambat kemajuan dan inisiatif perubahan.
c. Kurangnya Komitmen Pemangku Kepentingan: Perubahan yang
berhasil memerlukan komitmen dari semua pemangku
kepentingan, termasuk karyawan, manajemen, dan pemilik
organisasi.
d. Perubahan Terlalu Cepat atau Terlalu Lambat: Mengatur laju
perubahan yang tepat adalah kunci. Terlalu cepat dapat
menyebabkan ketidakstabilan, sedangkan terlalu lambat dapat
membuat organisasi tertinggal dalam persaingan.
e. Pengelolaan Kompleksitas: Perubahan seringkali melibatkan
banyak variabel dan pihak yang berkepentingan, yang menyulitkan
pengelolaan kompleksitas dan konflik yang mungkin timbul.
C. TEORI PERUBAHAN ORGANISASI
Terdapat beberapa teori perubahan orgnaisasi yang dikembangkan oleh
para ahli dan peneliti dibidang manajemen dan psikologi organisasi antara
lain:
1. Teori Lewin tentang Perubahan dikembangkan oleh Kurt Lewin dan
mengemukakan bahwa perubahan terjadi melalui tiga tahap:
"unfreezing" (membekukan kondisi eksisting), "changing" (melakukan