Page 14 - MODUL I
P. 14
kepemimpinan, struktur, atau budaya. Teori ini menekankan pentingnya
mengelola transisi ini dengan baik untuk mencapai perubahan yang
sukses.
William Bridges membedakan antara perubahan (change) dan
transisi (transition). Menurutnya, perubahan adalah perubahan dalam
situasi, struktur, atau proses organisasi, sedangkan transisi adalah
perubahan dalam pikiran, emosi, dan perilaku individu dalam
merespons perubahan tersebut.
Dalam bukunya "Managing Transitions," Bridges menjelaskan
bahwa transisi melibatkan tiga tahap utama:
a. Endings (akhiri): Fase pertama adalah mengakhiri kondisi atau
situasi lama. Ini melibatkan melepaskan hal-hal yang biasa dan
menghadapi perasaan kehilangan atau ketidakpastian.
b. Neutral Zone (zona netral): Tahap ini merupakan periode transisi
di antara kondisi lama dan kondisi baru. Ini adalah fase
ketidakpastian dan kebingungan di mana individu mencoba
mengerti dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
c. New Beginings (Permulaan Baru) Pada tahap ini, individu mulai
mengadopsi pola pikir, perilaku, dan emosi yang sesuai dengan
kondisi baru. Mereka memulai proses adaptasi dan penerimaan
terhadap perubahan.
6. Teori Kekuatan Dinamis tidak selalu dikaitkan dengan tokoh tertentu
seperti halnya teori-teori lainnya. Konsep ini umumnya berakar dalam
pandangan sistemik dan analisis dinamika organisasi. Teori ini
menekankan bahwa perubahan organisasi terjadi karena adanya
konflik antara kekuatan yang berbeda dalam organisasi, seperti
tuntutan pemangku kepentingan, perubahan eksternal, dan
kepentingan internal.
7. Teori Pembelajaran Organisasi, Tokoh yang terkait dengan teori
pembelajaran organisasi adalah Peter Senge. Ia dikenal karena