Page 105 - RBDCNeat
P. 105
kami semua karena anak Uwa banyak. Aku tidak mungkin
berjalan kaki karena tidak bisa berjalan di air.
Ketika Idul fitri pun sempat mengalami sesuatu yang
tidak mengenakkan. Setelah menunaikan shalat idul fitri,
aku pulang dengan berjalan kaki sendirian karena teman-
teman ku yang lain pada bersama keluarganya. Tiba-tiba di
tengah jalan ada orang yang seolah-olah mendorongku dari
belakang hingga aku pun terjatuh. Padahal dia tahu kondisi
fisikku seperti apa. Kalau ingin mendahuluiku, seharusnya
dia permisi dulu atau memberi tanda. Entah kenapa orang
itu malah mendorongku.
Alhamdulillah ada tetangga yang berbaik hati menolongku
bardiri kembali dan langsung mengantarku pulang sampai
rumah. Sesampainya di rumah, aku tidak kuasa membendung
air mata, “Ya Allah, kenapa hidupku seperti ini? Kenapa ini
terjadi saat Mama tidak ada di sisiku?”
Beberapa bulan tinggal di penampungan, Mama
diberangkatkan menuju Arab Saudi. Setelah Mama berangkat
ke Arab Saudi, entah mangapa Bapak tidak pernah datang lagi
ke rumah untuk menengokku. Padahal sabelum Mama pergi
ke Arab Saudi, Mama sempat mewanti-wanti kepada
Bapak, “Omat, engke lamun Mama euweh, Bapak kudu
ngalongokkan Eneng. Ulah tepika budak teh diculkeun siga
38
baheula.” Bapak pun menyanggupi untuk sering menengokku
ketika Mama tidak ada nanti.
38
Awas! Nanti kalau Mama tidak ada, Bapak harus nengokin Eneng. Jangan sampai
kayak dulu, anak dibiarkan begitu saja.
Roda Berputar dalam Cahaya | 69