Page 106 - RBDCNeat
P. 106

9.  Aku Dimarahi Guru



                  epeninggal Mama di Arab Saudi, aku terpuruk dalam
                  penantian kabar Mama. Yang lama sakali tidak ada
            Skabarnya. Mungkin majikan Mama sekarang berbeda
            dengan majikan Mama yang dulu. Majikan Mama yang dulu
            orangnya baik sekali. Begitu Mama sampai di Arab Saudi
            langsung menyuruh Mama mengirim surat kepada keluarga
            di Indonesia. Sekian lama tidak ada  kabar dari Mama
            membuat keluarga bingung dan khawatir. Sempat terbersit
            berbagi macam pertanyaan dalam benak kami, “Apakah Mama
            masih hidup atau sudah tiada? Kalau masih ada, bagaimana
            keberadaannya? Kalau sudah tidada, di mana jenazahnya?”

                Sebagai anak, aku merasa sangat sedih dan dihantui
            perasaan tidak menentu. Apalagi Bapak tidak pernah datang
            ke rumah untuk menengokku padahal aku butuh uang
            untuk biaya sekolah. Uwa sedang terjepit masalah ekonomi.
            Jangankan membantu biaya sekolahku, untuk biaya anak-
            anaknya pun paspasan.

                Aku sering ditegur oleh wali kelas karena kerap bolos
            sekolah. Aku bukan sengaja untuk bolos sekolah, tapi
            karena tidak ada biaya untuk pergi ke sekolah. Jangankan
            untuk ongkos ke sekolah, untuk makan dan jajan sehari-hari
            pun sangat susah. Apalagi kami harus mengeluarkan uang
            tidak sedikit untuk sekali berangkat sekolah karena harus
            diantar-jemput dengan becak. Saking seringnya bolos, wali
            kelasku sampai hilang kesabaran dan memarahiku habis-
            habisan. Aku memaksakan diri untuk masuk sekolah karena


            70 | Roda Berputar dalam Cahaya
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111