Page 125 - RBDCNeat
P. 125
tidak aneh. Dini bahkan pernah ditinggal Mama bekerja di Arab
Saudi menjadi TKW. Malah sekarang yang sering kebayang
bukan wajah orang tua sendiri, tapi wajah guru ngaji yang
sangat baik sama Dini.”
Ketika aku tinggal di pesantren, aku sering diminta
bernyanyi nasyid oleh teman-teman. Walaupun mereka
sendiri tahu cara berbicaraku itu terbata-bata, tetap saja aku
sering disuruh bernyanyi dan bershalawat. Saat mandi, Umi
pun mengizinkan kamar mandinya dipakai olehku karena
kamar mandi santri jauh dari kobong dan tempatnya gelap.
Mungkin beliau khawatir kalau akan mandi di sana akan
terjadi hal yang tidak diinginkan kepadaku.
Selama tinggal di sana, aku jarang ditengok keluarga.
Kadang-kadang aku merasa sedih ketika melihat santri lain
sering ditengok orang tuanya, sedangkan aku tidak. Padahal
awalnya Bapak pernah berjanji untuk menengokku setiap
dua hari sekali karena pesantrenku tidak jauh dengan tempat
kerja Bapak. Jadi, kalau Bapak istirahat bisa mampir dulu.
Namun, ternyata Bapak hanya menengokku dua minggu
sekali dengan memberi uang 20 rb Mama untuk dua minggu.
Sebenarnya uang segitu tidak cukup karena aku harus
membeli lauk-pauk sendiri untuk makan. Waktu di rumah,
uang segitu hanya untuk jajan satu minggu. Waktu itu, Mama
tidak tahu bahwa aku jarang ditengok Bapak. Mama mengira
Bapak akan menepati janjinya untuk sering menengokku
meski kenyataannya tidak.
Pernah suatu ketika, aku sedang duduk di kobong, tiba-
Roda Berputar dalam Cahaya | 89