Page 167 - RBDCNeat
P. 167
“Ibu, besok Dini tidak akan ke studio MQFM. Sekarang Dini
sedang mencari cara untuk bilang ke Mama agar Dini diizinkan
ikut ke Garut.” Balasku.
Tanpa kuduga, Ibu Yuyu membalas sms-ku “Ibu barusan
sudah menelepon ke Mama Dini. Mama Dini sudah mengizinkan
kalau menggunakan kendaraan pribadi.”
Oh... ternyata Ibu Yuyu itu sudah menelepon Mama tanpa
sepengetahuanku. Aku sangat senang mendengar kabar itu.
Tanpa menunda waktu aku langsung membalas sms Ibu
Yuyu, “Terima kasih sekali, Bu.”
Betapa bahagia menyelimuti hati ini. Rasanya ingin sekali
memeluk dan mencium Ibu Yuyu untuk mengungkapkan
rasa terima kasihku kepada beliau yang sudah menjadi jalan
sehingga aku diizinkan oleh Mama untuk ikut ke Garut.
Siang hari saat aku berada di kamar, tiba-tiba Mama
54
masuk dan berkata, “Neng, bade ka Garut?”
Aku menjelaskan ke Mama, “Enya Ma, tadi Ibu Yuyu sms
ka Enneng kanggo ngajak ka Garut. Saur Enneng teh, langsung
55
weh Ibu Yuyu anu nyarios ka Mama kanggo nyunken widi.”
Lalu, Mama bilang kepadaku, “Tadi Ibu Yuyu melepon ke
Mama untuk minta izin. Kata Ibu silahkan saja kalau memakai
kendaraan pribadi.”
“Ass. Din, nanti tanggal 22 Oktober Ibu Yuyu dan rekan-
rekan akan bersilaturahmi ke rumah Ibu. Dini, ikut ya?
54
Neng, mau ke Garut?
55
Iya Ma, tadi Ibu Yuyu sms ke Eneng untuk mengajak ke Garut. Kata Eneng,
langsung saja Ibu Yuyu yang bilang ke Mama untuk minta izin.
Roda Berputar dalam Cahaya | 131