Page 285 - RBDCNeat
P. 285

memberikan modal untukku. Namun, aku sendiri ingin tetap
              bisa kuliah meski harus bertentangan dengan keinginan orang
              yang akan memberiku modal. Demi meyakinkan Ibu, aku
              kembali menjelaskan tentang kenapa Kang Badri menyuruhku
              untuk kuliah
                   “Ma, maksud Kang Badri menyuruh Enneng untuk kuliah
              supaya Enneng bisa menjadi contoh untuk yang lain bahwa
              orang seperti Enneng ternyata bisa kuliah. Kalau Kang Badri
              ingin Enneng bergambung dengan BRC, itu mudah, tinggal
              minta Enneng ikut pesantren reguler di BRC dengan gratis dan
              tidak usah kuliah. Tapi ternyata tidak, kan Ma? Kang Badri
              malah menyuruh Enneng kuliah.”

                  Alhamdulillah penjelasan itu mempu membangkitkan
              kembali dukungan dari Ibu agar aku tetap kuliah. Namun,
              tetap ada harapan yang menyelip di hati Ibu, “Enneng, kalau
              seandainya ada orang yang mau ngasih modal, jangan Enneng
              ditolak, ya!”

                  Mama takut aku akan menolaknya karena aku ingin kuliah.
              “Insya Allah Ma, Enneng tidak akan menolaknya. Asalkan orang
              itu betul-betul ingin memodalin Enneng, bukan sekadar omong
              doang.”

                  Akhirnya, Ibu pergi ke UIN untuk meminta brosur Untuk
              penerimaan mahasiswa baru. Begitu sampai di rumah, Ibu
              cerita, “Enneng, betul sekali. Jurusan yang ada di Fakultas

              Dakwah sangat cocok dengan minat Enneng.” Aku hanya
              tersenyum menyambut pernyataan Ibu.





                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 249
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290