Page 287 - RBDCNeat
P. 287
Aku pun tinggal mempersiapkan diri menghadapi ujian
masuk ke perguruan tinggi nanti. Sebelum mengikuti ujian,
aku sempat mominta doa restu kepada para jamaah yang
akan berangkat umroh bersama BRC. Saat itu aku diundang
oleh Kang Badri untuk hadir dalam acara pelatihan Quantum
Tumakninah “ROAD TO BAITULLAH”. Dalam acara tersebut
Kang Badri menyuruhku berbicara di hadapan para jamaah.
Aku gunakan kesempatan ini untuk memohon doa kepada
para jamaah yang akan berangkat umroh agar aku diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menghadapi ujian nanti,
terutama dalam menghadapi ujian lisannya. Jujur aku sempat
merasa tegang ketika mengetahui ada ujian lisan, sedangkan
tidak semua orang dapat memahami perkataanku. Aku hanya
bisa meminta pertolongan dari Allah karena hanya Allah yang
dapat menolongku.
Ketika semua sudah aku persiapkan dengan dukungan
penuh dari Ibu agar aku bisa kuliah, Allah masih memberi
ujian kepadaku. Dua hari menjelang penutupan penerimaan
mahasiswa baru di UIN, kami belum punya uang untuk
membeli fomulir pendaftaran yang harganya Rp200.000. Ibu
sudah berusaha mencari pinjaman uang kepada saudara-
saudaranya. Namun, setiap orang yang didatangi tidak ada yang
bisa meminjami uang. Bahkan ada yang bilang ke Ibu, “Naha
ari teu mampu nguliahkeun mah, make hayang nguliahkeun
84
sagala.”
Aku tidak terima Ibu harus menerima omongan seperti itu,
84
Kalau tidak mampu untuk menguliahkan anak kenapa memasukkan anak untuk
kuliah segala?
Roda Berputar dalam Cahaya | 251