Page 269 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 62 TAHUN 2023 TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
P. 269

- 254 -




                                      LAMPIRAN II
                                      PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                                      NOMOR 62 TAHUN 2023
                                      TENTANG
                                      PERENCANAAN  ANGGARAN,  PELAKSANAAN  ANGGARAN,
                                      SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


                     TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN
                  ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN
                                              PELAKSANAAN ANGGARAN


               A.  PENYUSUNAN  KERANGKA  PENGELUARAN  JANGKA  MENENGAH  SERTA
                   TINJAU ULANG ANGKA DASAR DAN PRAKIRAAN MAJU

                   1.  Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
                               Kerangka  Pengeluaran  Jangka  Menengah  (KPJM)  atau  Medium
                        Term  Expenditure  Framework  (MTEF)  merupakan  sebuah  pendekatan
                        penganggaran berdasarkan kebijakan, yang dilakukan dalam perspektif
                        lebih  dari  satu  tahun  pada  tahun  berikutnya  yang  dituangkan  dalam
                        Prakiraan Maju.
                               Secara umum KPJM yang komprehensif memerlukan 3 (tiga) unsur
                        dalam konteks perencanaan jangka menengah, yaitu:
                        a.  Proyeksi  ketersediaan  sumber  daya  anggaran  (resource  envelope)
                            sebagai batas atas pagu belanja untuk mendanai berbagai rencana
                            belanja pemerintah. Aspek pertama disusun dengan menggunakan
                            pendekatan top-down yang ditetapkan oleh otoritas fiskal;
                        b.  Indikasi rencana kebutuhan pendanaan anggaran yang dibutuhkan
                            untuk mencapai tingkat kinerja yang telah ditargetkan. Aspek kedua
                            juga  dihasilkan  dengan  menggunakan  pendekatan  top-down,  yaitu
                            setiap eselon I mendistribusikan anggaran berdasarkan ketersediaan
                            sumber daya anggaran yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan
                            ke unit-unit kerja di bawahnya. Penyusunan Prakiraan Maju pada
                            tingkat  Program  dimaksudkan  agar  Kementerian/Lembaga  dapat
                            fokus pada pencapaian sasaran strategis dan sasaran Program yang
                            telah ditetapkan sebelumnya; dan
                        c.  Kerangka rekonsiliasi yang memadukan antara kedua hal tersebut,
                            yaitu antara proyeksi ketersediaan sumber daya pendanaan anggaran
                            dengan       proyeksi     rencana       kebutuhan        pendanaan        untuk
                            melaksanakan kebijakan pemerintah yang tengah berjalan (on-going
                            policies).
                               Maksud dan tujuan dilakukannya KPJM adalah untuk:
                        a.  Melakukan alokasi sumber daya yang optimal pada tingkat harga dan
                            teknologi tertentu dalam jangka menengah (allocative efficiency);
                        b.  Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran;
                        c.  Membuat fokus yang lebih baik terhadap kebijakan prioritas;
                        d.  Meningkatkan disiplin fiskal; dan
                        e.  Menjamin adanya kesinambungan fiskal.
                               Kerangka  konseptual  KPJM  secara  lengkap  mencakup  hal-hal
                        sebagai berikut:
                       a.  Penyusunan anggaran tahun yang direncanakan dan Prakiraan Maju;
                       b.  Penerapan      sistem     anggaran      bergulir    (rolling  budget)      untuk
                          menghasilkan Angka Dasar;
                       c.  Penetapan dan penyesuaian atas parameter;
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274