Page 43 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 43

tetapi hanya bermanfaat untuk butir-butir yang di skor secara dikotomi (0 dan 1) seperti

                dalam butir-butir pilihan berganda. Jika butir-  butir tes atau instrumen memiliki lebih dari
                dua skor (seperti 0, 1, 2, 3, 4) Alpha Cronbach (  ) yang tepat digunakan. Alpha Cronbach

                adalah rumus  yang umum digunakan dan rumus KR-20 adalah rumus untuk kasus khusus.

                Banyak instrumen afektif dan tes performans di skor menggunakan lebih dari dua pilihan
                (kontinum). Sebagai contoh Skala Likert umumnya digunakan dalam berbagai instrumen

                afektif.  Jika  jumlah  yang  digunakan  mewakili  pilihan-pilihan  jawaban,  analisis  internal
                konsistensi  dapat  ditetapkan  menggunakan  Alpha  Cronbach.  satu  kata  –  meningkatkan

                perhatian  tentang  reliabilitas  penyekoran.  Dalam  situasi  semacam  ini  kita  memerlukan
                reliabilitas antar juri (antarpenyekor, antar penilai, antarpengamat) dan atau reliabilitas intra

                juri (intrajudge reliability). Reliabilitas antar juri merujuk pada reliabilitas penyekoran dua

                (atau lebih) penilai bebas; reliabilitas intra juri merujuk pada konsistensi penyekoran dari
                seorang juri tunggal lewat waktu (sejenis dengan reliabilitas tes ulang).

                     Reliabilitas antar penilai dapat diperoleh dengan memiliki dua (atau lebih) penilai
                bebas skor tes dan kemudian membandingkan skor-skor yang diberikan setiap penilai

                pada setiap pengambil tes. Skor dari penilai 1 dapat dikorelasikan dengan skor penilai 2.

                Semakin  tinggi  korelasinya,  semakin  tinggi  pula  reliabilitas  antar  penilai.  Sebagai
                alternatif, dua penilai dapat membandingkan setiap skor-skor untuk setiap siswa dan

                menentukan seberapa banyak penilai-penilai setuju pada skor 15, penilai setuju pada 15
                dari  25  atau  60  persen.  Reliabilitas  antar  penilai  akan  melibatkan  penyekoran  penilai

                tunggal tes-tes yang sama pada dua waktu yang berbeda dan mengkorelasikan kedua

                set skor atau penentuan persentase kesesuaian di antara mereka atau dirinya pada dua
                penyekoran/penilaian. Semakin terbuka butir-butir tes (open-ended), semakin penting

                mencari  konsensus  dalam  penilaian  di  antara  penilai.  Penilaian  subjektif  mengurangi
                reliabilitas  dan,  selanjutnya,  mengurangi  validitas  interpretasi  yang  diinginkan

                seseorang dari skor. Tabel 2 berikut.
                    Tabel 5.2 : Metode Penentuan Reliabilitas Instrumen
                Jenis Reliabilitas             Apa yang Diukur               Deskripsi
                Stabilitas (test- retest)      Stabilitas skor lewat waktu   Memberikan pada satu
                                                                             kelompok tes yang sama
                                                                             pada dua waktu yang
                                                                             berbeda dan
                                                                             mengkorelasikan kedua skor.
                Kesepadanan (alternate         Hubungan antara dua versi     Memberikan bentuk-bentuk
                forms)                         dari suatu tes yang           tes alternatif pada suatu
                                               dimaksudkan sepadan           kelompok tunggal dan
                                                                             mengkorelasikan kedua skor.

                37 | Metopen dengan teknik Scaffolding
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48