Page 40 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 40
E. Validitas Konstruk
Validitas jenis ketiga adalah validitas konstruk. Suatu konstruk adalah suatu ciri
atau sifat yang tidak dapat diamati dari seseorang, seperti kecerdasan, kreativitas, gaya
belajar, kepribadian, atau kecemasan. Validitas konstruk adalah suatu derajat untuk mana
ada bukti bahwa suatu tes mengukur suatu konstruk khusus. Validitas konstruk yang
paling luas dari ketiga jenis validitas yang telah kita bicarakan dan dapat mencakup
bukti dari validitas serempak dan validitas prediktif 17 . Sementara itu Heffner (2004)
menyatakan bahwa validitas konstruk adalah istilah yang diberikan pada suatu tes yang
mengukur suatu konstruk secara akurat dan terdapat tiga jenis yang berbeda dari validitas
14
konstruk, yaitu validitas serempak, validitas isi, dan validitas prediktif .
Untuk mengukur konstruk, kita harus mendefinisikannya secara operasional,
yaitu, mendefinisikan adalah istilah proses atau operasi yang dapat diamati. Untuk
mengukur suatu konstruk, kita perlu mengidentifikasi skor atau nilai yang dapat
mengasumsikan. Sebagai contoh, konstruk ”kepribadian” dapat dibuat terukur dengan
pendefinisian dua tipe kepribadian, introvert dan ekstrovert, sebagaimana dapat diukur
10
dengan skor pada suatu kuesioner dengan 30 butir pernyataan .
Validitas konstruk adalah bentuk validitas yang paling penting karena ia
mengajukan pertanyaan validitas yang fundamental: Apakah instrumen atau tes ini
mengukur secara nyata? Kita telah melihat bahwa semua variabel yang diturunkan dari
konstruk dan bahwa konstruk adalah kekhasan/ciri yang tidak dapat diamati, seperti
kecerdasan, kecemasan, dan kejujuran, yang ”ditemukan” untuk menjelaskan perilaku.
Konstruk mendasari variabel yang akan diukur peneliti. Anda tidak dapat melihat suatu
konstruk, Anda hanya dapat mengamati efeknya. Mengapa orang melakukan cara ini
dan orang lain melakukan cara yang berbeda? Karena orang itu cerdas dan yang lain
tidak, atau orang yang satu jujur yang lain tidak. Kita tidak dapat baik untuk melihat
apakah korelasinya tinggi. Apabila ya, kita telah memiliki sebuah bukti lain untuk
menyarankan bahwa Tes keterampilan berbahasa adalah pengukuran yang sama dengan tes
keterampilan yang lain. Kita dapat meminta ahli dalam bidang kecerdasan menguji butir-
butir tes keterampilan berbahasa tertentu untuk menilai apakah butir-butir tersebut
mewakili topik-topik khusus dalam bidang keterampilan. Perlu diperhatikan bahwa
validitas isi, validitas serempak dan validitas prediktif digunakan dalam studi menentukan
10
validitas konstruk suatu tes atau instrumen . Ketiga bentuk validitas di atas dapat
dirangkum dalam Tabel 1 berikut:
34 | Metopen dengan teknik Scaffolding