Page 37 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 37

dengan  pertanyaan-pertanyaan  serupa  agar  responden  menjawab  dengan

                        benar.  Penyebab  terjadinya  kesalahan  ini  adalah  karena  sering  ungkapan-
                        ungkapan atau istilah-istilah mengandung banyak arti bagi individu-individu

                        yang berbeda yang membatasi nilai kuesioner.

                     •  Peneliti  tidak  dapat  mengamati  dan  mencatat  tanggapan/sikap  responden
                        karena  peneliti  tidak  dapat  berkomunikasi  langsung  secara  pribadi  dengan

                        mereka,  kadang-kadang  perilaku  tersebut  merupakan  bagian  dari  informasi
                        yang penting bagi topik penelitian.

                     •  Tidak mungkin menggunakan kuesioner bagi masyarakat yang sebagian besar
                        dapat membaca dan menulis, untuk masyarakat semacam ini sebaiknya tidak

                        digunakan  kuesioner  tetapi  instrumen  lain  misalnya  observasi  atau

                        wawancara.
                     •  Peneliti harus menjaga tebalnya kuesioner yang logis, janganlah mengajukan

                        pertanyaan yang terlalu banyak agar tidak mendorong responden kepada malas

                        dan akhirnya tidak mengisinya karena akan  memakan  waktu  lama.  Faktor  ini
                        harus  menjadi  perhatian  peneliti  bila  topik  penelitian  menuntut  peneliti
                                                          15
                        mengajukan berbagai pertanyaan  .


                        C.  Langkah-langkah dalam Penyusunan Instrumen
                     Ada  beberapa  langkah  umum  yang  harus  diikuti  dalam  penyusunan  instrumen

                                                               16
                penelitian. Langkah-langkah tersebut menurut   adalah sebagai berikut:
                   a.   Analisis variabel penelitian
                     Mengidentifikasi  dan  mengkaji  variabel  penelitian  dengan  jelas,  serta  membaginya

                menjadi  sub  variabel  dan  indikator  yang  dapat  diukur.  Ini  bertujuan  agar  data  yang
                dihasilkan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

                   b.  Menetapkan jenis instrumen
                     Memilih jenis instrumen yang sesuai untuk mengukur variabel atau sub variabel dan

                indikator-indikatornya. Jenis instrumen bisa berupa kuesioner, skala, atau tes.

                   c.  Menyusun kisi-kisi instrumen
                     Membuat kisi-kisi atau tabel  spesifikasi  yang mencakup dimensi,  indikator, nomor

                butir, dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan indikator. Kisi-kisi ini berfungsi sebagai

                panduan dalam penyusunan item-item instrumen.
                   d.  Menulis butir instrumen

                     Merumuskan item atau pertanyaan berdasarkan jenis instrumen yang telah ditetapkan
                31 | Metopen dengan teknik Scaffolding
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42