Page 173 - Membangun Bisnis Digital Berbasis Komunitas Dari Secangkir Kopi
P. 173
Beberapa spekulasi mengenai penyebab tutupnya Qlapa. Tapi, alasan
yang paling populer adalah karena mereka tak mampu bersaing
dengan marketplace raksasa seperti Tokopedia dan Bukalapak.
Penyebabnya, Qlapa hanya fokus pada produk kerajinan. Sedangkan
produk kerajinan juga tersedia di marketplace yang skalanya lebih
besar. Praktis, nilai yang ditawarkan Qlapa hanyalah kualitas dan
keaslian produk. Sedangkan dari sisi harga dan variasi produk,
marketplace raksasa masih jauh lebih unggul. Tentu hal ini penting
untuk dicatat, karena kedua aspek tersebut bisa saja menjadi alasan
mengapa calon pembeli meninggalkan Qlapa.
3. Matahari
Siapa yang tidak kenal salah satu raksasa ritel ini di Indonesia, hampir
setiap mall yang ada terdapat gerai milik mereka (Matahari
Departemen Store). Setelah puluhan tahun menjual produknya secara
offline, akhirnya Matahari meluncurkan toko online-nya pada tanggal
25 Februari 2015 dengan nama MatahariMall.com.
Awalnya, masa depan MatahariMall terlihat menjanjikan. Sebab, dalam
kurun waktu enam bulan saja mereka sudah mampu melayani sekitar
200 ribu pelanggan per hari. Bahkan induk perusahaan MatahariMall,
yaitu Lippo Group, sudah menyiapkan dana sebesar enam triliun
rupiah untuk mengembangkan platform ini.
Sayangnya kisah MatahariMall tidak berakhir dengan sempurna. Pada
akhir 2018, toko online ini resmi tutup dan kemudian digabung
dengan Matahari.com. Apa yang menjadi penyebab gagalnya
MatahariMall.com?
Pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady mengungkap alasan utama yang
menyebabkan jatuhnya MatahariMall, yaitu gagal untuk
memposisikan bisnis. “MatahariMall.com itu lupa memposisikan diri
sendiri, apakah ingin buka toko di internet (sebagai online retail) atau
< 156 >