Page 30 - Tomanurun
P. 30
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tanpa
terasa, hampir setahun Polo Padang berkelana dari kampung
ke kampung dan dari hutan ke hutan, hingga ia akhirnya tiba
di tepi pantai. Di hadapannya, laut membentang luas sejauh
mata memandang. Polo Padang tercenung.
Ia ingin menyeberangi lautan itu, tetapi tidak memiliki
perahu. Untuk membuat perahu ia butuh peralatan, padahal
ia tidak membawa peralatan apa pun kecuali beberapa helai
pakaian dan gasing emas Pairunan.
Ketika ia sedang larut dalam lamunannya, tiba-tiba
seekor kerbau putih mendekati Polo Padang.
“Sepertinya engkau sedang bingung,” sapa Kerbau Putih
itu.
Polo Padang tersentak dari lamunannya. Ia kaget
bercampur heran karena kerbau itu bisa berbicara.
“Ajaib, seekor kerbau bisa berbicara!” batin Polo Padang.
“Iya, aku adalah induk semua kerbau putih,” kata binatang
itu seolah dapat membaca pikiran Polo Padang. “Kau ingin
ke negeri kayangan?”
24