Page 26 - majalah espero
P. 26
Mengintai Geliat Pendidikan di Negeri
Tirai Bambu
Sutopo, M.Pd.
(Guru SMP Negeri 2 Demak, Peserta Shoot Course China, 2019)
“Carilah ilmu sampai ke negeri China” Hadis Rasulullah saw ini selalu
memberikan rasa penasaran bagi saya. Apa sebenarnya yang bisa saya
peroleh dengan belajar sampai ke negeri China. Hingga suatu siang di
bulan Februari, telepon selular saya berdering dengan panggilan nomor
area Jakarta. Ketika telah tersambung, ternyata suara wanita itu adalah
salah satu staf di Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Kemdikbud. Beliau secara khusus mengabarkan bahwa saya adalah salah
satu guru yang akan diberi kesempatan mengikuti shoot course di Provinsi
Jiangsu China pada bulan Maret 2019.
Rasa hati diliputi rasa syukur mendengar tingkat nasional yang
kabar itu, mengingat beberapa waktu yang diselenggarakan
lalu telah dirilis nama-nama guru yang Direktorat
mendapat kesempatan shoot course di China, Pembinaan Guru Dikdas Kemdikbud tahun
Belanda, dan Australia, tetapi nama saya tak 2018. Antara keinginan dan kenyataan
tertera di situ. Saya pun menerima dengan memang tak selalu sama. Namun, ketika
penuh introspeksi karena saya hanyalah Allah swt membukakan jalan, kesempatan itu
Juara III dalam Lomba Inovasi Pembelajaran pun ada dalam genggaman.
Adiminstrasi kepergian ke luar negeri telah siap
disertai bekal untuk tinggal selama 21 hari di daratan
China pun telah tertata. Tanggal 27 Februari 2019
saya berangkat mengikuti kegiatan pembekalan (pre
departure) di Jakarta. Hari Minggu tanggal 3 Maret
2019 pukul 20.00 saya beserta seluruh peserta
sebanyak 50 orang telah tiba di Kampus CUMT (China
University of Minning and Technology) yang terletak
di Provinsi Jiangsu China. Kedatangan kami di China
disambut musim dingin dengan rentang cuaca antara
o
8 – 10 C. Sungguh sensasi tersendiri bagi saya mengingat selama ini saya tinggal di kawasan
pantura Jawa dengan suhu yang panas.
Melihat jadwal kegiatan yang padat selama lebih muda usia dibandingkan saya,
21 hari di kampus spesialis ilmu semangat itu pun hadir. Berjalan menuruni
pertambangan itu, sempat terlintas rasa setiap lorong kampus yang berbukit dengan
enggan di hati saya. Namun, setelah melihat rasa lega saya lakukan tiap pagi. Naik turun
semangat teman-teman yang memang jauh bus kampus demi menerima materi dari
22