Page 25 - majalah espero
P. 25
“Maya dan ayahnya kecelakaan saat Kamipun saling berpelukan.
perjalanan ketika berangkat ke sekolah ’’ Terkadang memang sahabat selalu ada tidak
hanya suka saja melainkan suka dan duka.
Aku sangat mengkhawatirkan kondisi Aku sangat bersyukur memiliki sahabat Maya
Maya. Hingga tak terasa aku dan Risa dan Risa. Kami saling menyemangati untuk
meneteskan airmata. Kami takut jika Maya menggapai cita- cita,
terjadi apa-apa. Pulang dari sekolah aku dan Setelah lulus kamipun masuk ke
Risa mengunjungi Maya dan Ayahnya di universitas dan fakultas yang sama yaitu
rumah sakit. Beruntung kondisi Maya dan fakultas kedokteran. Hari demi hari kami
Ayahnya tidak parah sehingga dalam lewati , semester demi semester kami jalani ,
beberapa hari sudah dapat pulang ke rumah. sampai akhirnya hari dimana kami akan lulus
Dari peristiwa itu Maya sendiri yang
belum mengikuti ujian kelulusan. Kami menjadi sarjana kedokteran sesuai apa yang
bertiga khawatir jika Maya tidak bisa kami impikan.
mengikuti ujian susulan, Alhamdulilah Maya Beberapa hari lulus menjadi seorang
diberi kesempatan untuk mengikuti ujian dokter kami akan melaksanakan wisuda,
susulan. Kami senang mendengar berita itu keluarga kami hadir untuk memberi selamat.
dan hari berikutnya giliran Maya yang Setelah mendapat gelar dokter kami akan
melaksanakan ujian sekolah. melanjutkan kerja di rumah sakit untuk
Sebulan kemudian hari yang ditunggu- membantu pasien yang membutuhkan
tunggupun datang. Ya, hari dimana kelulusan
siswa diumumkan. Aku tidak sabar menunggu bantuan tangan kami . Sayangnya kami tidak
hari ini. Akhirnya, kami bertiga lulus ujian. bekerja dalam satu rumah sakit, tetapi kami
“Setelah menjalani ujian akhirnya kita lulus” selalu banyak bersyukur bisa menjadi seorang
kataku bersemangat. dokter bersama sahabat. Sahabat meraih
“Alhamdulilah , kita lulus’’sahut Maya mimpi.
“ Yeaaayy… akhirnya kita lulus.” Kata Risa
21