Page 83 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 83
adillah antaradua dalil zannî dalam pandanganseorangmujtahiditumemangbenar
adanya. Mengomentari adanya ta‘âruḍ al-adillah antara dua dalil zannî, seperti
dikemukakanoleh para ahli usul fikih tersebut, Jalâl al-Dînal-Maḥallî, berpendapat
bahwa taʻâruḍ al-adillah yang demikian itu benar-benarterjadi.
Sedangkan terjadinya ta‘âruḍ al-adillah pada dua dalil zannî secara hakiki,
masih menjadi silang pendapat para ulama usul fikih. Setidaknya, silang pendapat
inidapat dikelompokkan menjadi dua arus.Arus pertama, pendapat yang
mengatakanbahwa terjadinya pertentangan secarahakiki atas dua dalil zannî adalah
benaradanya. Pendapat ini, seperti dilaporkan oleh Muḥammad Wafâ, dipegangi
oleh alÂmidî, al-Baqillanî, Abû ‘Alî al-Jubaʻî, Abû Hâsyim, Ibn Hâjib, al-Asnawî,
asy-Syaukânî, al-Mawardî, ar-Rauyanî. Pertentangan itu bisa saja terjadi jika
kedudukan dua dalil itu memang sejajar, bukan satu dalil lebih unggul
kedudukannya atas dalil yang lain.
Arus kedua, pendapat yang mengatakanbahwa pertentangan secara hakiki
tidakakan terjadi antara dua dalil zannî. Menurut kelompok ini, seandainya ada dua
dalil zannî yang saling bertentangan, maka mungkin para mujtahid dapat
mengamalkan keduaduanya, atau tidak mengamalkan keduanya, atau mengamalkan
salah satunya. Seperti dilaporkan oleh Muḥammad Wafâ, pendapat ini dipegangi
oleh Aḥmad dan Abû Ḥasan al-Kurkhî dan sekelompok ulama Syâfi‘iyyah.
Mengomentari pendapat-pendapat ini, IbnSubkî berkesimpulan bahwa pendapat
iniadalah pendapat yang benar.
C. Macam-Macam Ta’arudh Adillah
Macam-macam ta’arud adillah, sebagaimana dikatakan oleh Muhlis Usman ada
empat macam, yaitu:
1. Pertentangan Al-Qur’an Dengan Al-Qur’an
Banyak nash-nash syara’ yang menurut pemahaman mujtahid bertentangan
akan tetapi hakikatnya tidak bertentangan. Sebagai suatu contoh, sebagian ahli tafsir
menetapkan terjadinya ta’arudh adillah antara lain pada surat al-Baqarah: 234
dengan surat at-Thalaq: 4
َ
َ
َّ
َ
َ َ
َ
َّ
ََنْغلَب َ اَذإَفََا ً رْشَعوَ ٍ رُهْشأَةعَب ْ رأََّنهِسُفنأبََنْصَّبرَتَيَاًج و ْ زأََنو ُ رَذَيوَمُكنِمََن ْ وفوَتُيََنيِذلٱو َ
ِۖ
َ
ِ
َ ْ
ِ
َ
َ
ِ
َ
َ
ْ
َ
ُ
َ َ
ْ
َ
َ. ٢٣٤ ٌَ ريبَخََنولم َ ْعَتَامبَُ َّ لِلٱوََِفو ُ رْعملٱبََّنهِسُفنأَىِفََنلعَفَاميِفَمُكْيلَعََحاَنُجَ َ لََفََّنُهل َجأ
َ
ْ
َ ِ
َ ِ
ِ
َ
َ
ِ
َ
USHUL FIKIH - KELAS XII 74