Page 46 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 46

32



            fitur superfisial tidak terhindarkan. Ia membantu seseorang
            untuk beradaptasi dengan budaya literat yang dominan, karena
            dalam budaya itu lah seseorang dapat berpartisipasi lebih baik
            dan berkontribusi lebih signifikan untuk menyuarakan nilai-
            nilai kesetaraan dan keadilan.
                 Proses mencapai kecakapan literasi yang berawal dari
            perasaan tidak literat ini menggiring minat saya kepada
            permasalahan marginalitas dalam hegemoni budaya literasi.
                   ROSDA
            Marginalitas ini menarik dalam konteks Indonesia mengingat
            kekayaan jalinan kelisanan dan literasi dalam khazanah ragam
            budaya di penjuru nusantara. Bagaimana praktik literasi
            lokal menjadi alternatif dalam diskursus literasi Indonesia?
            Bagaimana masyarakat adat dan komunitas lokal mengelola
            pengetahuan dengan memanfaatkan tradisi dan pengetahuan
            budaya mereka? Bagaimana konstruksi identitas terjadi dalam
            konteks dialog budaya literasi lokal dan budaya literasi yang
            dominan? Teks kultural apa saja yang dimanfaatkan dalam
            proses mengelola pengetahuan?
                 Angan-angan saya adalah mengkaji praktik literasi lokal
            yang kental dengan budaya kelisanan di daerah-daerah yang
            eksotik—sebagaimana dilakukan oleh studi etnografi klasik—
            seperti Baduy. Namun dana penelitian yang tersedia saat itu
            tidak mengizinkan saya untuk berada di lapangan dalam
            jangka waktu yang lama. Suatu hari, saya membaca sebuah
            artikel jurnal tentang studi tentang tulisan anak jalanan di
            Yogya yang memaknai kekerasan dengan paradigma baru
            yang berbeda dengan konstruksi masyarakat Indonesia secara
            umum (Berman, 2000). Artikel tersebut menginspirasi saya
            untuk menggali lebih dalam lagi tentang pemahaman khas
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51