Page 45 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 45
31
narasi besar literasi global ditentukan oleh sponsor literasi
(Brandt, 2001), yaitu agensi atau pihak yang memiliki sumber
daya untuk menentukan arah hegemoni literasi. Kehadiran
‘sponsor’—yaitu budaya retorik negara-negara penutur Bahasa
Inggris—ini nyata dalam serangkaian tes yang menentukan
tingkat literasi siswa. Tes PISA (Programme for International
Student Assessment, yaitu tes yang mengukur pemahaman
bacaan, matematika, dan sains) adalah salah satu contoh
ROSDA
standar literasi yang disepakati secara global.
Hegemoni diskursus literasi memarginalkan banyak
kalangan yang berinteraksi dengan teks—dalam pengertian
luas; teks lisan, budaya, digital—dengan cara yang berbeda
dengan yang dilakukan oleh kelompok literat yang dominan.
Ketika termarginalkan oleh literasi akademik dalam budaya
retorik Bahasa Inggris di Amerika Serikat, saya bungkam.
Saya menjadi pengamat pasif di ruang kelas yang terdiri dari
tak lebih dari sepuluh orang mahasiswa program doktoral.
Sebagai satu-satunya mahasiswa asing di banyak kelas
yang saya ambil, saya merasa diri saya tak relevan. Sempat
berpikir untuk menyerah, kemudian saya terbantu oleh
sikap banyak profesor yang membantu saya untuk fokus
mengembangkan analisis yang kritis dan reflektif terhadap
bacaan dan mengungkapkannya dengan tulisan yang mewakili
suara dan subjektivitas saya. Fokus pada fitur substantif
kecakapan literasi ini tentu dilakukan tanpa mengabaikan fitur
superfisialnya. Saya terus berusaha meningkatkan kecakapan
menulis—diksi, tata bahasa, koherensi—dalam suasana yang
mengembangkan dan tidak menghakimi. Dalam karier saya
sebagai seorang pendidik literasi, saya menemukan bahwa