Page 76 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 76

62



            kepada BMI. Ketika saya mengutarakan topik penelitian saya
            dalam beberapa kesempatan, tanggapan yang saya peroleh
            cukup seragam, misalnya: “TKW menulis?”, “Mereka itu
            TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga?”, “Apa
            mereka punya waktu untuk menulis,” dan “Apa mereka punya
            kemampuan untuk menulis?”
                 Untuk mengeksplorasi
            bagaimana masyarakat
                   ROSDA
            memandang dan memberikan
            makna terhadap praktik

            literasi BMI, saya melakukan
            wawancara dengan kelompok

            ‘pembaca’ dari berbagai latar

            belakang dan profesi. Bagian ini saya
            lakukan selama satu bulan (antara Desember 2012 dan Januari
            2013) di Surabaya, Pasuruan, dan Malang, Jawa Timur, tempat
            di mana partisipan saya tinggal atau bekerja. Kelompok
            ‘pembaca’ dipilih dari orang-orang dari berbagai profesi yang
            berbeda, termasuk wartawan/editor, pendidik, mahasiswa,
            dan agen PPTKIS. Saya mendekati dua orang editor buku
            berdasarkan kontak dan pengetahuan mereka sebelumnya
            tentang BMI penulis. Kelompok berikutnya adalah para
            pelaku usaha pengerah jasa tenaga kerja luar negeri. Saya
            mewawancarai tiga orang pengusaha yang sudah saya kenal
            sebelumnya.
                 Kelompok pembaca pertama yang saya dekati adalah
            para pegiat literasi yang tergabung dalam sebuah milis.
            Saya tidak menemui kesulitan berarti dalam merekrut calon
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81