Page 78 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 78
64
literasi BMI sebelumnya. Mereka mengenal tentang praktik
literasi BMI pertama kali melalui kumpulan karya yang saya
berikan kepada mereka.
Hubungan interpersonal saya dengan beberapa teman
juga membantu saya mencari partisipan dalam kelompok
pembaca yang ketiga, yakni pelaku usaha yang bergerak
di bidang usaha pengerah jasa tenaga kerja Indonesia ke
luar negeri. Salah seorang teman saya memiliki usaha
ROSDA
jasa konsultasi psikologi dan cukup sering berhubungan
dengan rekanannya dari usaha pengerah tenaga kerja. Saya
menghubungi tiga orang yang menjadi manajer di dua
PPTKIS yang berbeda melalui snowball sampling. Saya juga
menggunakan kumpulan karya BMI yang sama untuk mereka
baca dan komentari, sebelum kemudian saya melakukan
wawancara dengan mereka.
Pada awalnya, keinginan saya untuk mewawancarai
ketiga kelompok pembaca di atas adalah untuk mencari
tahu apa dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap
praktik literasi BMI. Dalam praktiknya, tidak selalu mudah
untuk mengarahkan percakapan ke arah dan topik yang
saya inginkan. Hal ini disebabkan oleh bervariasinya tingkat
pengetahuan dan latar belakang sosial para partisipan. Kedua
faktor ini memengaruhi cara mereka memosisikan diri dalam
kaitannya dengan praktik literasi BMI. Seringkali respon yang
diberikan para partisipan tidak relevan dengan tema penelitian
saya. Meskipun demikian, informasi dan respon mereka
ternyata mengungkap identitas diri dan sosial mereka. Lebih
penting lagi, sejalan dengan proses analisis data, semakin jelas
bahwa identitas para partisipan sangat membentuk persepsi
mereka terhadap praktik literasi BMI.