Page 80 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 80
66
literasi. Saya menyebut kegiatan mereka sebagai penulisan
kreatif. Saya sebenarnya tidak berniat untuk menyebutkan
profesi saya sebagai dosen kecuali bila betul-betul dibutuhkan.
Saya khawatir status ini malah menimbulkan jarak sosial,
dan membuat proses pengamatan dan pengumpulan data
menjadi lebih rumit. Meskipun begitu, pada akhirnya saya
merasa bahwa posisi sosial saya sebagai dosen Sastra Inggris
dapat menjadi modal untuk memperoleh kepercayaan mereka,
ROSDA
terutama dalam bidang kepenulisan.
Tidak seperti penelitian etnografik di bidang antropologi
yang mengharuskan peneliti untuk terjun dan melebur ke
dalam masyarakat atau komunitas yang tengah diteliti selama
kurun waktu yang cukup lama, bagian etnografik dalam
penelitian saya dilakukan selama tiga minggu di Hong Kong,
mengingat keterbatasan dana dan waktu. Selain itu, kondisi
pekerjaan para partisipan saya tidak memungkinkan saya
untuk menemui mereka setiap hari. Hari satu-satunya yang
memungkinkan untuk observasi dan interaksi yang lama dan
intensif adalah hari Minggu, pada saat mereka libur. Biasanya
mereka berkumpul di tempat-tempat publik.
Untuk mengatasi keterbatasan geografis dan waktu ini,
saya melanjutkan observasi saya melalui etnografi virtual.
Menurut Raymond Madden, etnografi virtual hampir sama
dengan penelitian etnografik lain karena sama-sama melibatkan
emosi ‘nyata’ subjek penelitian (2010). Dalam bagian etnografi
virtual ini, saya berinteraksi melalui media sosial dan email.
Selain memainkan peran saya sebagai seorang peneliti, saya
juga membantu beberapa BMI penulis untuk mengedit karya-