Page 84 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 84
70
Di antara kegiatan layanan perpustakaan koper, saya
mencari kesempatan untuk melakukan wawancara dengan
para pengelola dan pelanggan. Wawancara yang saya lakukan
sering putus-sambung karena berbagai hal, mulai kewajiban
melayani pelanggan, menyapa teman sesama BMI yang lewat,
maupun karena ramainya suasana di taman. Selama interaksi
saya dengan para pengelola perpustakaan koper, saya baru
menyadari bahwa komunitas perpustakaan koper sangat
ROSDA
beririsan dengan komunitas penulis.
Saya melakukan observasi partisipasi dengan komunitas
Forum Lingkar Pena (FLP) Hong Kong. Pada hari Minggu
pertama saya di Hong Kong, saya ikut menghadiri pertemuan
rutin mereka. Dalam pertemuan tersebut, FLP Hong Kong
melakukan bedah karya seorang anggota baru. Para anggota
FLP Hong Kong yang hadir juga melakukan rapat persiapan
Festival Sastra Migran 2013 yang rencananya akan dihelat
beberapa bulan kemudian. Observasi partisipasi ini kemudian
saya lanjutkan dengan wawancara kelompok dengan beberapa
anggota FLP Hong Kong yang bersedia meluangkan waktunya.
Dari wawancara ini saya dapat mengidentifikasi sosok-
sosok kunci dari FLP Hong Kong. Saya kemudian mengatur
kesempatan untuk melakukan wawancara pribadi dengan
beberapa orang di waktu yang berbeda.
Para pegiat literasi BMI adalah komunitas yang dekat
satu sama lain. Sebagian besar terlibat dalam lebih dari satu
kegiatan yang berorientasi kepada literasi. Misalnya, beberapa
anggota FLP Hong Kong adalah pengelola perpustakaan koper
atau jurnalis lepas untuk media lokal berbahasa Indonesia.
Peran majemuk para BMI ini membuat wawancara saya