Page 72 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 72
58
lunas terbayar, atau biaya sekolah anak yang harus terus
ditabung dari cucuran keringat para perempuan luar biasa
itu. Mimpi menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi
membawa implikasi meningkatnya status sosial keluarga.
Perhatian saya terhadap kondisi BMI mengerucut ketika
suatu saat Marni, seorang calon BMI dari sebuah kota di
Jawa Timur, sudah akan siap berangkat ke Kuala Lumpur.
Dia sudah tinggal bersama keluarga kami selama 3 bulan.
ROSDA
Ini akan menjadi perjalanannya yang pertama naik pesawat,
dan pastinya ke luar negeri. Saya hadiahkan sebuah mukena
kepadanya. Sambil berterima kasih, Marni mengatakan kepada
saya bahwa dia tidak diperbolehkan membawa mukena, karena
calon majikannya mungkin tidak menyukai pembantunya
mengenakan mukena. Saya terusik oleh aturan yang menurut
saya tidak adil ini. Kemudian saya menelepon agen PJTKI
yang mengirimkan Marni. Saya diberitahu oleh salah seorang
staf bahwa sudah jamak calon BMI menerima sederetan daftar
barang yang boleh/tidak boleh dibawa atau hal-hal yang tidak
boleh dilakukan. Mukena menjadi bagian dari daftar ini, yang
menyiratkan bahwa agen PJTKI berharap agar para BMI tidak
menampakkan diri sedang shalat bila majikan ada di rumah. 1
Setelah pengalaman ini, saya masih mempekerjakan
beberapa calon BMI dan membuka kesadaran saya untuk
menggali cerita lebih banyak tentang kehidupan mereka.
Saya kumpulkan cerita-cerita keberhasilan dan tantangan
hidup dari mereka yang masih ingin kembali ke Malaysia
atau Hong Kong. Saya juga menjadi lebih sensitif terhadap
1 Insiden ini menginspirasi saya untuk menulis sebuah cerpen, “Tidak Lagi ke Malaysia.” Cerpen ini
menjadi bagian dari sebuah antologi cerpen, Ndoro, Saya Ingin Bicara.