Page 164 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 164

yang tidak terhitung jumlahnya. Setiap bentuk adalah yantra, setiap daun
               adalah yantra, setiap bunga  adalah yantra, melalui  bentuk, warna, bau
               harum, dan sebagainya, semua    menjelaskan kepada   kita  cerita  tentang
               penciptaan” (Danielou. 1964).

               Yantra, umumnya berarti alat untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai
               tujuan. Di  dalam  pemujaan, Yantra  adalah sarana  tempat  memusatkan
               pikiran. Dalam Yogini Tantra dikatakan bahwa Devi harus dipuja di dalam
               pratima, mandala  atau yantra. Pada  tingkat  tertentu, kemajuan spiritual
               sadhaka  diperkenankan memusatkan baktinya      melalui  yantra. Siddha-
               yogi  di  dalam  proses  pemujaan internal  yang dilakukannya  (antarpuja)
               memulainya dengan melakukan pemujaan melalui yantra, yang merupakan
               perlambang dari   Brahma-vijnana. Sebagaimana     halnya  mantra  adalah
               lambang dari  perwujudan dewata. Dinamakan yantra     karena  sarana  itu
               juga mencegah timbulnya ni-yantrana (nafsu, kemarahan, dan kekeruhan
               lain) dari jiwa dan mencegah penderitaan yang diakibatkan oleh kekeruhan
               jiwa tersebut.

               Yantra biasanya berbentuk diagram, di lukis atau dipahatkan di atas logam,
               kertas  atau benda-benda  yang lain, dan disucikan seperti  menyucikan
               pratima, kemudian dilakukan pemujaan melalui     sarana  yantra  tersebut,
               seperti pemujaaan melalui pratima, arca (patung) dan sebagainya. Mantra
               yang berbeda    digunakan untuk melakukan pemujaan yang berbeda,
               demikian pula   halnya  dengan penggunaan yantra-yantra    itu. Terdapat
               berbagai  jenis  lukisan di  dalam  yantra, tergantung dari  tujuan pemujaan
               (Avalon, 1997:   93). Demikian sehingga    dalam  waktu singkat  makna
               yantra sebagai simbol sesuatu yang dikenakan oleh setiap pemakai dapat
               dirasakan hasilnya.

            3.  Mantra:

                            Ya indra sasty-avrato anuṣvāpam-adevayuá,
                    svaiá sa evair mumurat poṣyam rayiṁ sanutar dhei taṁ tataá.

                                         Terjemahannya;
                Tuhan Yang Maha Esa, orang yang tidak beriman kepada Tuhan Yang
              Maha Esa adalah lamban dan mengantuk, mati oleh perbuatannya sendiri.
               Berikanlah semua kekayaan yang dikumpulkan oleh orang semacam itu,
                              kepada orang lain’ (Ågveda VIII. 97.3).










            154  Kelas XII SMA/SMK
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169