Page 180 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 180
Setiap Yantra baik dari segi bentuk maupun goresan yang tertera pada
Yantra tersebut akan mempunyai arti yang berbeda serta tujuan yang
berbeda pula. Karena yantra mempunyai tujuan dan manfaat yang berbeda.
Bentuk-bentuk yantra dikembangkan dan diberi sentuhan artistik modern
sehingga yantra tidak lagi kelihatan seperti barang seni atau sebuah
perhiasan belaka, tetapi disesuaikan dengan makna dan ciri yantra serta
kebutuhan si pemakainya. Sesuai perkembangan zaman sekarang banyak
sekali yantra dibentuk kecil, misalanya dalam bentuk kalung, gelang dan
cincin. memang sebaiknya yantra tersebut diusahakan selalu dekat dengan
si pemakainya, dengan kedekatan itu maka energi yang ada dalam yantra
dan energi pemakai menjadi saling menyesuaikan. Yantra dapat diibaratkan
sebagai polaritas energi positif yang secara terus menerus mempengaruhi
si pemakainya sehingga dalam waktu singkat fungsi yantra yang dikenakan
dapat dirasakan manfaatnya atau hasilnya.
Siwa lingga adalah bagian dari Tantrisme. Devasa ini hampir di semua
tempat suci (Pura) seseorang dapat melihat Siwalingga yang diwujudkan
dengan lingga – yoni. Menurut Siwa Purana, itu melambangkan ruang di
mana alam semesta menciptakan dan melenyapkan dirinya berulang-kali.
Sedangkan menurut Tantra mewujudkannya dengan phalus dan yoni
sebagai perlambang dari sifat laki-laki dan wanita. Ia juga melambangkan
prinsip-prinsip kreatif dari kehidupan. Siwalingga bisa bersifat Chala
(bergerak) atau Achala (tidak bergerak). Chala Lingga dapat ditempatkan
di Pura atau rumah atau dapat dibuat secara sementara dari tanah liat atau
adonan atau nasi. Achala Lingga biasanya ditempatkan di Pura, terbuat
dari batu. Bagian terbawah dari Siwalingga disebut Brahmabhaga yang
melambangkan Brahma, bagian tengah yang berbentuk segi delapan
disebut Wishnubhaga yang melambangkan Wishnu, dan bagian menonjol
yang berbentuk silinder disebut Rudrabhaga, serta pemujaan kepadanya
disebut Pujabhaga.
Mandala artinya “lingkaran.” Ia sesungguhnya
bentuk Yantra yang paling rumit. Ia berwujud
dalam segala bentuk dan sifatnya sangat
artisitik. Dalam agama Hindu, mandala
digunakan sebagai alat bantu meditasi.
Keindahan dari tempat-tempat suci (Pura)
Hindu terletak dalam jumlah mandala yang
dipahat di batu-batu di dinding Pura. Sebuah
mandala terdiri dari satu pusat titik, garis- Sumber: http://
garis dan lingkaran-lingkaran yang diletakkan ruangkumemajangkarya/11-07-2012’
Gambar 3.8 Mandala Yantra
170 Kelas XII SMA/SMK