Page 194 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 194

Tujuan dari   yantra  ini  untuk menciptakan hubungan dengan dunia
               supranatural. Dengan bantuan-Nya, penyembah mendapatkan semua
               pahala  kedunawian dan kekuatan supranatural. Di      dalamnya   adalah
               yantra  dengan karakter Hrim, sebagai  lambang dari  Devi  keberuntungan
               Laksmi. Di luarnya terdapat segitiga yang berapi-api yang menuju gerakan
               ke  atas  dari  energi  yang bergelung (Kundalini). Enam  belas  kawat  pijar
               menggambarkan pencapaian kesempurnaan (16 adalah angka             yang
               sempurna), delapan kelopak bunga teratai menggambarkan yang meresapi
               segala menuju ke atas, yang tidak lain adalah Wisnu.

               Lingkaran luar adalah penciptaan, bundaran yang bergerak dari   padanya
               segala sesuatu lahir. Kekuatan mengatasi dunia yang nampak diperlihatkan
               dengan persegi  empat  bujur sangkar, simbol  bumi. Di  empat  sisi  adalah
               4 pintu yang mengantarkan seseorang dari    alam  duniawi  ke  alam  atas
               (spiritual). Ke utara (yakni sebelah kiri) adalah pintu menuju Deva-Deva
               (devayana). Keselatan (yakni   sebelah kanan) menuju kealam      leluhur
               (pitrayana), ke  Timur (sisi  atas) jalan menuju ke  Surya  (kepanditaan),
               dan ke    Barat  (sisi  bawah) adalah jalan keagungan, jalan menuju
               penguasa air (Varuna). Empat pintu tersebut mengantar ke empat penjuru
               angin, membentuk tanda    tambah, simbol   keuniversalan. Tanda  tambah
               berkembang menjadi dua buah svastika yang menunjukan bahwa ada dua
               jalan utama, yaitu kiri dan kanan.
            2.  Yantra-Sarvatobhadra (Yantra penjaga seluruh penjuru)
               Yantra  ini  dijelaskan di  dalam  kitab Gautamiya Tantra  (30.102-108).
               Yantra  ini  dikatakan saran untuk dapat   memenuhi   semua   keinginan,
               sekarang dan yang akan datang, di   dunia  nyata  dan di  dunia  yang gaib.
               “Namanya, berarti  bujur sangkar yang rata”, dan juga  berarti  kendaraan
               Deva  Wisnu. Menunjukkan keadaan yang seimbang antara      aktivitas  dan
               istirahat, keterikatan dan penyangkalan. Ia yang dari segala sisi seimbang
               dengan dirinya, di dalam atau di luar, kesuburan dan buah yang dihasilkan.
               Ia  yang dengan teguh duduk dalam    kereta  hidupnya, dijaga  dari  segala
               sisi, sempurna dari seluruh sisi, bebas dari bencana (Danielou 1964:356).
               Yantra ini terdiri dari 8 bujur sangkar setiap sisinya, oleh karenanya adalah
               Wisnu Yantra, berhubungan dengan sikap sattvam, jalan kanan.

            3.  Yantra-Smarahara (pengusir keinginan)

               Uraian tentang Yantra   ini  dijelakan dalam  kitab Syamastava   Tantra,
               sloka 18, dibentuk dari 5 buah segi tiga, merupakan Siwa yantra, angka 5
               berhubungan dengan sebagai   bapak dan dasar pemusnah. Segi    tiga  yang
               melambangkan lingga yang tajam, phallusapi.





            184  Kelas XII SMA/SMK
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199