Page 192 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 192

bernyawa.
            6.  Bujur sangkar.

               “Gerakan perpanjangan yang dihubungkan dengan banyak sisi. Di antara
               figur banyak sisi  satu dengan unsur yang sangat    sedikit  (bagian dari
               segitiga) adalah bujur sangkar. Bujur sangkar dijadikan lambang bumi.
               Bujur sangkar ini melambangkan unsur bunyi” (Devaraja Vidya Vacaspati,
               “Mantra-Yantra-Tantra, seperti  dikutip Danielou, 1964:    353). Angka
               bilangan yang merupakan simbul bumi adalah 4.
            7.  Bintang (Pentagon).

               Segala  kehidupan yang tidak bernyawa    dipercaya  diatur dengan angka
               bilangan 3 dan dikalikan 2 dan 3. Kehidupan, sensasi, permunculan hanyalah
               ketika nomor 5 menjadi sebuah komponen di dalam struktur segala sesuatu.
               Nomor 5 diasosiasikan dengan Siwa, Leluhur umat      segalanya, sumber
               kehidupan. Bintang diasosiasikan dengan cinta  dan nafsu seperti  halnya
               kekuatan untuk memisahkan. Hal ini merupakan unsur yang sangat penting
               dari yantra-yantra yang bersifat magis.
            8.  Tanda Tambah.

               Ketika  titik berkembang dalam  ruang mengarah ke   4 jurusan, terjadilah
               tanda tambah. Tanda ini merupakan simbul dari perkembangan titik di dalam
               ruang seperti  halnya  juga  pengkerutan (reduksi) ruang menjadi  satu (ke
               titik tengah). Hal ini menunjukkan bahwa satu kekuatan bisa berkembang
               berlipat ganda. Di Bali tanda tambah ini disebut “tapak dara”, tanda bekas
               diinjak burung merpati, digunakan untuk mengembalikan keseimbangan
               magis.

            9.  Svastika.

               Pengetahuan    yang   Transcendent    dikatakan  “berliku-liku”  karena
               pengetahuannya   tidak langsung dapat  dipahami, di  luar lingkup logika
               umat manusia. Tanda tambah yang sederhana tidak hanya menggambarkan
               reduksi ruang menuju satu kesatuan, tetapi juga lapangan manifestasi yang
               dari titik pusat, bindu, simbol eter, mengembang ke 4 arah mata angin dan
               4 unsur yang nampak.

               Hal  ini, bagaimanapun, tidak benar dilihat  dari  pandangan kedewataan
               yang luhur, yang tidak dapat diambil sedemikian rupa dalam satu kesatuan.
               Hal ini diperlihatkan dengan cabang berliku dari kemurahan svastika, yang
               bagaimanapun dihubungkan dengan titik pusat material, saat ini titik tidak
               dapat ditentukan luas ruang angkasa.






            182  Kelas XII SMA/SMK
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197