Page 188 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 188
Terjemahan:
‘Brahma menciptakan bumi ini, brahma menempatkan langit ini diatasnya,
brahma menempatkan wilayah tengah yang luas ini di atas dan di jarak lintas’
(Atharvaveda X. 2.25).
Tantra
Tantra atau yang sering disebut tantrisme adalah ajaran dalam agama Hindu
yang mengandung unsur mistik dan magis. “Tantra adalah bagian dari Saktisme,
yaitu pemujaan kepada Ibu Semesta. Dalam proses pemujaannya, para pemuja
Sakta tersebut menggunakan mantra, yantra, dan tantra, yoga, dan puja serta
melibatkan kekuatan alam semesta dan membangkitkan kekuatan kundalini.
Bagaimana praktik ajaran tantra, berikut ini dapat dipaparkan, antara lain;
1. Memuja shakti.
Tantra disebut Shaktiisme, karena yang dijadikan obyek persembahannya
adalah shakti. Shakti dilukiskan sebagai Devi, sumber kekuatan atau
tenaga. Shakti adalah simbol dari bala atau kekuatan ‘Shakti is the symbol
of bala or strength’ Pada sisi lain shakti juga disamakan dengan energi atau
kala ‘This sakti or energi is also regarded as “Kala” or time’ (Das Gupta,
1955 : 100).
Tantra merupakan ajaran filosofis yang pada umumnya mengajarkan
pemujaan kepada shakti sebagai obyek utama pemujaan, dan memandang
alam semesta sebagai permainan atau kegiatan rohani dari Shakti dan
Siwa. Tantra juga mengacu kepada kitab-kitab yang pada umumnya
berhubungan dengan pemujaan kepada Shakti (Ibu Semesta, misalnya Devi
Durga, Devi Kali, Parwati, Laksmi, dan sebagainya), sebagai aspek Tuhan
Yang Tertinggi dan sangat erat kaitannya dengan praktek spiritual dan
bentuk-bentuk ritual pemujaan, yang bertujuan membebaskan seseorang
dari kebodohan, dan mencapai pembebasan. Dengan demikian Tantrisme
lebih sering didefinisikan sebagai suatu paham kepercayaan yang
memusatkan pemujaan pada bentuk shakti yang berisi tentang tata cara
upacara keagamaan, filsafat, dan cabang ilmu pengetahuan lainnya, yang
ditemukan dalam percakapan antara Deva Siwa dan Devi Parwati, maupun
antara Buddha dan Devi Tara.
2. Meyakini pengalaman mistis.
Tantra bukan merupakan sebuah sistem filsafat yang bersifat padu
(koheren), tetapi tantra merupakan akumulasi dari berbagai praktik dan
gagasan yang memiliki ciri utama penggunaan ritual, yang ditandai dengan
178 Kelas XII SMA/SMK