Page 68 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 68
Bad Choice
“Misi kamu dibatalkan. Segera amankan diri,” suara
perempuan itu kemudian mengakhiri telepon.
Aku bersandar di tembok beton yang tersisa dari
reruntuhan bangunan yang berserakan di sana-sini
akibat adu tembak masif disertai sejumlah ledakan yang
baru saja terjadi.
Aku menghela napas panjang. Waktuku tidak banyak.
Aku melihat pinggangku yang berlumur darah. Rasa sakit
tidak lagi sanggup mengalahkan kegelisahanku, pikiranku
bahkan tidak ada di sini!
Aku sadar, beberapa menit yang sunyi ini akan segera
dilanjutkan dengan serbuan tembakan mereka. Aku akan
mati di sini. Mereka tahu kalau amunisiku habis.
Aku hanya meletakkan senapan laras ak40 kesayanganku
di sampingku, sambil mencoba memikirkan di mana
sebuah benda yang lainnya kusimpan.
Aku memeriksa kantong celana, dan saku seragamku.
Sial! Mungkin jatuh di suatu tempat.
“Kamu yakin mau berhenti?” suara yang tidak asing itu
menyapaku, berdiri tepat di hadapanku.
Aku keheranan melihatnya, yang sama sekali tidak
menua. Rambut coklat sebahu, dengan senyum khasnya,
65