Page 72 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 72
berdatangan, membalas dengan lemparan granat,
tembakan rudal, dan serangan peluru. Aku sama sekali
tidak gentar menghadapi mereka. Hanya tinggal
beberapa langkah saja lagi, aku akan mengakhiri misi ini
dengan sukses, hingga akhirnya, Silvi berdiri di
hadapanku dan menembakkan peluru yang bersarang di
pinggangku.
“Kenapa, Silvi?” tanyaku sambil duduk pasrah bersandar
pada tembok beton dengan bersimbah darah yang terus
mengalir dari luka tembak di pinggangku.
Ia melangkah mendekatiku dan bersimpuh dengan
lututnya.
“Sejak awal, kamu adalah target misiku. Aku harus
mengumpulkan semua data tentang kamu dan misi-misi
kamu yang nantinya memberi akses menyusup ke dalam
kantor intelijen kebanggaanmu itu. Satu-satunya cara
adalah menjadi istrimu, dan aku bisa membongkar
semua informasi yang kubutuhkan,” jawabnya dengan
tenang.
“Tapi kematianmu? Bagaimana kamu bisa…?”
“Atasanku membayar seorang martir untuk dibuat
tampak persis seperti diriku. Kami hanya bertukar peran.
Dia mati, aku bebas menarik diri dari misi dan
menyetorkan data-data rahasia yang sudah kucuri berkat
kamu,” jawab Silvi tersenyum.
69