Page 71 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 71

Akal sehatku benar-benar hilang! Aku melangkah cepat
               mendekati mereka, meraih botol minuman yang masih
               setengah penuh di atas  meja  kecil di hadapan mereka
               dan  melayangkannya  dengan  keras  ke  kepala  nyonya
               Ratih. Ia oleng, menghantam meja kaca itu hingga pecah
               dan berikut aneka snack dan benda lainnya berhamburan
               di lantai, lantas ia tergeletak dengan kepala bersimbah
               darah.

               Ayahku  dengan  sigap  melompat  ke  balik  sofa  untuk
               bersembunyi. Tiba-tiba mbak Sarti muncul dan menjerit
               melihat  pemandangan  di  hadapannya.  Ketika  ia  akan
               berlari  ke  luar,  aku  telah  lebih  gesit  mengejar  dan
               mendorongnya hingga terjatuh. Kepalanya menghantam
               sudut  meja  marmar  dapur  yang  menghadap  tepat  ke
               arah  ruang  tamu.  Aku  tidak  membuang  kesempatan
               ketika melihat pisau dapur di atas meja. Aku meraihnya
               dan mengamati tubuh mbak Sarti yang tergeletak kaku di
               lantai, darah segar mengalir menggenangi wajahnya.

               “Apa yang kamu lakukan?” suara tuan Ardi yang muncul
               di ruangan membuatku semakin penuh amarah.

               Pisau kuacungkan ke arahnya, ia dengan tatapan terkejut
               sekaligus  ragu,  melangkah  masuk  mendekatiku,  sambil
               mengangkat  kedua  tangannya.  Aku  melayangkan  satu
               sayatan di sekitar dadanya. Ia menjerit kesakitan, melihat
               darah  segar  yang  mengalir  perlahan  dari  balik
               kemejanya.



                                                                    68
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76