Page 70 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 70

Lalu aku mengira nyonya Ratih adalah yang paling waras
               di  rumah  ini,  di  satu  sisi  aku  iba  pada  dirinya,  tidak
               menyadari di rumahnya ada banyak rahasia kelam yang
               tidak ingin dialami siapapun. Malam itu aku telah berniat
               mengundurkan  diri,  masa  bodoh  dengan  semua
               ancaman Siska ataupun tuan Ardi, aku bertekad untuk
               keluar  dan  mencari  pekerjaan  yang  lebih  layak  dari
               semua yang berhubungan dengan rumah dan keluarga
               ini!

               Aku  sengaja  datang  di  jam  7  malam,  saat  tuan  Ardi
               berkata harus lembur dan Siska masih berada di tempat
               les  musiknya.  Di  rumah  hanya  ada  nyonya  Ratih  dan
               mbak Sarti yang kemungkinan akan lebih sibuk di dapur,
               menyiapkan  makan  malam  keluarga  itu.  Sempurna,
               pikirku.  Berpamitan  baik-baik  ke  nyonya  dan  segera
               hengkang  dari  sini,  kataku  dalam  hati.  Aku  bisa  bebas
               masuk ke dalam rumah karena dipercayakan kartu akses
               pintu depan oleh mereka. Tepat ketika kakiku melangkah
               masuk ke ruang tamu, di situ aku melihat ayahku duduk
               di  kursi  sofa  dalam  keadaan  telanjang  dengan  nyonya
               Ratih  duduk  di  pangkuannya,  dalam  keadaan  hanya
               mengenakan pakaian dalam!

               Manusia  dan  nafsu  brengsek  yang  tidak  bisa
               dikendalikannya.  Tidak  butuh  label  kaya  atau  miskin
               untuk  membedakan  dorongan  seks  dalam  diri  setiap
               orang, sama saja, seperti orang kesurupan, tergiur oleh
               kenikmatan  yang  tidak  lagi  peduli  dengan  sekitarnya.


                                                                    67
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75