Page 68 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 68
katanya rapat dengan beberapa rekan kerjanya. Entah
kenapa tiba-tiba saja aku merasakan ingin buang air kecil,
sehingga memutuskan menyapa resepsionis hotel dan
menanyakan lokasi toilet umumnya. Letaknya cukup
terpencil, melewati dua lorong kecil di samping kanan
resepsionis dan satu-satunya di pojok; sebelah kiri untuk
toilet laki-laki dan sebelah kanan untuk toilet
perempuan. Waktu menuntaskan niatku buang air kecil,
dari posisiku di urinoir, aku mendengar suara desahan
aneh, samar-samar dari satu-satunya pintu kamar mandi
yang tertutup. Tidak ada sesiapa di ruangan itu selain
diriku. Aku berusaha menghiraukan suara itu dan beralih
mencuci tanganku tidak jauh dari urinoir tersebut. Aku
diam sejenak setelah mematikan kran air. Dan tanpa
sengaja aku melihat sosok yang keluar dari pintu itu, tuan
Ardi yang juga terkejut melihatku! Sosok yang keluar
setelah ia, adalah seorang pria muda yang mengenakan
seragam security yang tergesa-gesa meninggalkan kami.
Tidak sepatah katapun keluar dari mulutku di sepanjang
perjalanan mengantar tuan Ardi pulang. Ia tampak
gugup, mencoba mempertahankan sikap berwibawanya,
sementara aku berusaha seolah tidak tahu apa-apa.
Ketika sampai di rumah, tuan Ardi menyelipkan
setumpuk lembaran uang di tanganku dan memintaku
melupakan semua yang aku lihat. Aku hanya bisa
mengangguk, karena aku ingat perkataan sahabatku
65