Page 69 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 69
Rendi, bahwa aku butuh uangnya, dan itu lebih penting
dari sekadar memusingkan urusan pribadi keluarga ini.
Siska, putri tuan Ardi, berhasil menjebakku. Ia sengaja
memintaku menemaninya berbelanja dan mengantarkan
tas belanjaannya sampai ke kamarnya. Ia mendorongku
rebahan di ranjangnya dan menindihku, sambil lalu
merobek pakaiannya.
“Kalau kamu menolak, aku akan bilang kamu mencoba
memperkosaku. Masalahnya akan lebih serius dan kamu
akan digiring ke kantor polisi,” ancam Siska kepadaku.
Pada saat Siska melucuti pakaianku satu persatu dan
mulai melakukan hal tidak senonoh, mbak Sarti masuk
dan mengunci pintu dari dalam. Siska memberi aba-aba,
yang dibalas anggukan oleh mbak Sarti. Pelayan rumah
ini berjalan mendekati kami dan merekam semua
perbuatan bejat Siska lewat handphonenya.
“Kalau video ini beredar, tamat riwayatmu!” ancaman
Siska membuatku diam tak berkutik.
Aku merasa hidupku kacau setelah bekerja di keluarga
ini. Rendi tidak pernah bercerita kalau banyak yang tidak
beres di sini! Bangsat! Tuan Ardi kini tidak lagi malu
ketika mengajak pria yang ingin diajaknya bermesum di
dalam mobil, membiarkanku melihatnya dengan penuh
kebingungan. Siska, putrinya tidak kalah gilanya,
menjadikanku budak pelampiasan nafsunya kapanpun ia
mau.
66