Page 174 - Toponim Magelang_Final
P. 174
Toponim Kota Magelang 161
Di Pulau Jawa, pohon duwet juga sering ditanam sebagai pohon peneduh di pekarangan
dan perkebunan (misalnya untuk meneduhi tanaman kopi), atau sebagai penahan angin
(wind break). Bunga-bunganya baik sebagai pakan lebah madu. Duwet toleran terhadap
kekeringan dan dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah yang tidak subur, lahan basah,
dan tanah yang berdrainase bagus (tanah lempung, tanah liat berkapur, tanah berpasir
dan tanah-tanah berkapur). Beberapa bagian tumbuhan ini juga digunakan sebagai
bahan obat tradisional maupun modern. Kulit batang, daun, buah dan bijinya sering
dipakai sebagai obat kencing manis, murus, dan beberapa penyakit lain. Buah duwet
berkhasiat mengobati masalah pencernaan, mengatasi susah buang air besar, menjadi
sumber energi bagi tubuh, membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi, menjaga
kesehatan jantung dan lainnya.
110
Persoalannya, kini pohon duwet makin langka. Seakan tidak lagi diperhatikan dan
dihargai oleh masyarakat modern. Di perdesaan pun pohon duwet sudah jarang
Lokasi Kampung
Magersari ditemukan. Masyarakat makin segan membudidayakan barangkali karena duwet sering
dimitoskan sebagai salah satu pohon yang menjadi sarang hantu, seperti pohon pule,
111
cllimas, bulu, beringin, kemuning, dan lain. Kini jejak duwet terawat menjadi nama
kampung di Magelang.
Sumber: https://www.google.com/maps
Lokasi Kampung
Karanggading Duwet
110 https://www.khasiat.co.id/kulit/kulit-pohon-duwet.html diakses 17 Maret 2018.
111 Imam Budi Santoso. Suta Naya Dhadhap Waru: Manusia Jawa dan Tumbuhan. (Yogyakarta:
Interlude, 2017). hlm. 118-119.