Page 202 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT_Neat
P. 202

dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi. Kehadiran Presiden/
                pemerintah dalam memberikan keterangan di muka persidangan
                Mahkamah Konstitusi dapat diwakili oleh Menteri Hukum dan
                menteri/pejabat setingkat menteri yang ditunjuk dalam surat
                kuasa khusus yang ditetapkan oleh presiden.
                    Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2016
                tentang Penanganan Pengujian Undang-Undang di Mahkamah
                Konstitusi dan Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-
                Undang di Mahkamah Agung oleh Pemerintah, Menteri Hukum,
                menteri, dan/atau pejabat setingkat menteri yang ditunjuk dalam
                surat kuasa khusus dapat mensubdelegasikan dengan memberi-
                kan surat kuasa substitusi kepada pejabat pimpinan tinggi madya
                atau pejabat setingkat eselon I dan pejabat lainnya untuk hadir
                di persidangan. Khusus untuk pembacaan keterangan presiden
                dilakukan oleh Menteri Hukum selaku koordinator penanganan
                pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi, menteri
                lain yang ditunjuk oleh presiden, pejabat setingkat menteri, atau
                pejabat pimpinan tinggi madya atau pejabat setingkat eselon I.
                    Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
                Konstitusi beserta perubahannya tidak mengatur adanya pihak
                termohon dalam proses pengujian undang-undang di Mahkamah
                Konstitusi. Oleh karenanya keberadaan Presiden/pemerintah
                bukanlah selaku para pihak dalam persidangan. Kehadiran
                Presiden/pemerintah pada sidang pengujian undang-undang
                di Mahkamah Konstitusi adalah apabila Mahkamah Konstitusi
                memanggil untuk didengar keterangannya.

                    Pasal 54 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
                Mahkamah Konstitusi mengatur: “Mahkamah Konstitusi dapat
                meminta keterangan dan/atau risalah rapat yang berkenaan




                          PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN          147
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207