Page 203 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT_Neat
P. 203

dengan permohonan yang sedang diperiksa kepada Majelis
                Permusyawaratan Rakyat, DPR, Dewan Perwakilan Daerah, dan/
                atau presiden.”
                    Pada praktiknya sebagian besar perkara pengujian undang-
                undang di Mahkamah Konstitusi selalu melibatkan presiden/
                pemerintah untuk dimintai keterangannya. Walaupun begitu,
                untuk beberapa permohonan dan Mahkamah Konstitusi berpen-
                dapat permasalahan yang dimohonkan sudah cukup jelas, persi-
                dangan dilakukan tanpa menghadirkan pembentuk undang-
                undang dan pihak terkait dalam sidang pleno.
                    Pelibatan presiden dalam perkara pengujian konstitusional
                ini didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain sebagai
                berikut.

                1.  Karena undang-undang yang diuji dibuat Dewan Perwakilan
                    Rakyat bersama presiden.
                2.  Pada praktiknya presiden berperan penting dalam proses
                    perencanaan, penyusunan, pembahasan, dan pengundangan
                    suatu undang-undang. Sejauh ini Presiden juga lebih banyak
                    berinisiatif dalam penyusunan rancangan undang-sundang
                    yang disebabkan antara lain karena adanya kebutuhan riil
                    dalam penyelenggaraan pemerintahan. Oleh karena itu, presi-
                    den dianggap mengetahui latar belakang, maksud dan tujuan
                    dibentuknya undang-undang.
                3.  Presiden merupakan pemegang kekuasaan eksekutif yaitu
                    pelaksana undang-undang sehingga dianggap perlu untuk
                    memberikan keterangan terkait implementasi dari undang-
                    undang yang menjadi pokok permohonan.








         148            BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN
                             PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208