Page 58 - KOMPILASI TRKS
P. 58

➢  Memberikan anestesi yang aman berdasar atas pengkajian pasien, risiko yang
                           ditemukan, dan jenis tindakan;
                        ➢  Menafsirkan temuan pada waktu pemantauan selama anestesi dan pemulihan;
                           dan
                        ➢  Memberikan informasi obat analgesia yang akan digunakan pascaoperasi.
                    3.  Dokter  spesialis  anestesi  akan  melakukan  pengkajian  pra-anestesi  yang  dapat
                        dilakukan sebelum masuk rawat inap atau sebelum dilakukan tindakan bedah  atau
                        sesaat menjelang operasi, misalnya pada pasien darurat.
                    4.  Asesmen prainduksi terpisah dari asesmen pra-anestesi, karena difokuskan  pada
                        stabilitas fisiologis dan kesiapan pasien untuk tindakan anestesi, dan  berlangsung
                        sesaat sebelum induksi anestesi.
                    5.  Jika anestesi diberikan secara  darurat maka pengkajian pra-anestesi dan  prainduksi
                        dapat dilakukan berurutan atau simultan, namun dicatat secara  terpisah.

                Elemen Penilaian PAB 4
                    a)  Pengkajian pra-anestesi telah dilakukan untuk setiap pasien yang akan dilakukan
                        anastesi.
                    b)  Pengkajian prainduksi telah dilakukan secara terpisah untuk mengevaluasi ulang
                        pasien segera sebelum induksi anastesi.
                    c)  Kedua pengkajian  tersebut telah dilakukan oleh PPA yang kompeten dan  telah
                        diberikan kewenangan klinis didokumentasikan  dalam rekam  medis  pasien.

                Standar PAB 5
                Risiko, manfaat, dan alternatif tindakan sedasi atau anestesi didiskusikan  dengan pasien
                dan keluarga atau orang yang dapat membuat keputusan  mewakili pasien sesuai dengan
                peraturan perundang-undangan.

                Maksud dan Tujuan PAB 5
                    1.  Rencana  tindakan    sedasi  atau  anastesi  harus  diinformasikan  kepada    pasien,
                        keluarga pasien, atau mereka yang membuat keputusan mewakili  pasien tentang
                        jenis sedasi, risiko, manfaat, dan alternatif terkait tindakan  tersebut.
                    2.  Informasi  tersebut  sebagai  bagian  dari  proses  mendapat  persetujuan    tindakan
                        kedokteran  untuk  tindakan  sedasi  atau  anestesi  sesuai  dengan    peraturan
                        perundang-undangan yang berlaku.

                Elemen Penilaian PAB 5
                    a)  Rumah  sakit  telah  menerapkan  pemberian  informasi  kepada  pasien  dan    atau
                        keluarga  atau  pihak  yang  akan  memberikan  keputusan  tentang  jenis,    risiko,
                        manfaat, alternatif dan analagsia pasca tindakan  sedasi atau  anastesi.
                    b)  Pemberian  informasi  dilakukan  oleh  dokter    spesialis  anastesi  dan
                        didokumentasikan dalam formulir persetujuan tindakan anastesi / sedasi.

                Standar PAB 6
                Status fisiologis setiap pasien selama tindakan sedasi atau anestesi dipantau  sesuai dengan
                panduan praktik klinis (PPK) dan didokumentasikan dalam  rekam medis pasien.

                Maksud dan Tujuan PAB 6
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63