Page 59 - KOMPILASI TRKS
P. 59

1.  Pemantauan fisiologis akan memberikan  informasi mengenai status  pasien
                        selama tindakan anestesi (umum, spinal, regional dan lokal) dan  masa pemulihan.
                    2.  Hasil pemantauan akan menjadi dasar untuk mengambil keputusan  intraoperasi
                        yang penting dan juga menjadi dasar pengambilan keputusan  pascaoperasi
                        seperti pembedahan ulang, pemindahan ke tingkat  perawatan lain, atau
                        pemulangan pasien.
                    3.  Informasi hasil pemantauan akan memandu perawatan medis dan  keperawatan
                        serta mengidentifikasi kebutuhan diagnostik dan layanan  lainnya.
                    4.  Metode pemantauan bergantung pada status praanestesi pasien, pemilihan  jenis
                        tindakan anestesi, dan kerumitan pembedahan atau prosedur lainnya  yang
                        dilakukan selama tindakan anestesi.
                    5.  Pemantauan menyeluruh selama tindakan anestesi dan pembedahan dalam
                        semua kasus harus sesuai dengan panduan  praktik klinis (PPK) dan  kebijakan
                        rumah sakit.
                    6.  Hasil pemantauan didokumentasikan dalam rekam medis.

                Elemen Penilaian PAB 6
                    a)  Frekuensi dan jenis pemantauan selama tindakan anestesi dan  pembedahan
                        didasarkan pada status praanestesi pasien, anestesi yang  digunakan, serta
                        prosedur pembedahan yang dilakukan.
                    b)  Pemantauan status fisiologis pasien sesuai dengan panduan praktik klinis (PPK)
                        dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.

                Standar PAB 6.1
                Status  pasca  anestesi  pasien  dipantau  dan  didokumentasikan,  dan  pasien
                dipindahkan/ditransfer/dipulangkan dari area pemulihan oleh PPA yang  kompeten dengan
                menggunakan kriteria baku yang ditetapkan rumah sakit.

                Maksud dan Tujuan PAB 6.1
                    1.  Pemantauan pasca anestesi dapat dilakukan di ruang rawat intensif atau di ruang
                        pulih.
                    2.  Pemantauan pasca anestesi di ruang rawat intensif bisa direncanakan sejak awal
                        sebelum tindakan  operasi atau sebelumnya tidak direncanakan berubah  dilakukan
                        pemantauan  di  ruang  intensif  atas  hasil  keputusan  PPA  anestesi  dan    atau  PPA
                        bedah berdasarkan penilaian selama prosedur anestesi dan atau  pembedahan.
                    3.  Bila pemantauan pasca anestesi dilakukan di ruang intensif maka pasien  langsung
                        di transfer ke ruang rawat intensif dan tatalaksana  pemantauan  selanjutnya secara
                        berkesinambungan  dan  sistematis  berdasarkan  instruksi    DPJP  di  ruang  rawat
                        intensif serta didokumentasikan.
                    4.  Bila  pemantauan  dilakukan  di  ruang  pulih  maka  pasien  dipantau  secara
                        berkesinambungan dan sistematis serta didokumentasikan.
                    5.  Pemindahan  pasien  dari  area  pemulihan  pascaanestesi  atau  penghentian
                        pemantauan  pemulihan  dilakukan  dengan  salah  satu  berdasarkan  beberapa
                        alternatif sebagai berikut:
                       ➢  Pasien dipindahkan (atau pemantauan pemulihan dihentikan) oleh seseorang
                           ahli anestesi yang kompeten.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63