Page 26 - 01 PG Bab 01 Sifat Koligatif.pmd

14. Jawaban: e *
×
Di katode akan terjadi persaingan antara kation mol e – = F =
dengan pelarut (molekul air) untuk mengalami
reduksi (menangkap elektron). Oleh karena kation = ‚
ƒ = = 0,1 mol
pada NaCl merupakan kation golongan IA, yang
mengalami reduksi dari larutannya adalah H O.
†
2 mol unsur Y = = = 0,1 mol
Nilai E° untuk H O adalah –0,83 volt. Sementara $†
‡
2
–
itu, di anode terjadi reaksi oksidasi ion Cl . Perbandingan mol e dengan mol unsur Y
–
= n : 1 = 0,1 : 0,1 = 1 : 1
15. Jawaban: d
+
Jadi, ion dari unsur Y adalah Y .
Gambar 1
–
+
NaCl( ) → Na ( ) + Cl ( ) 3. Gambar rangkaian percobaan elektrolisis larutan
Katode : Na ( ) + e → Na( ) NiCl dengan katode logam besi dan anode logam
+
–
2
–
Anode : 2Cl ( ) → Cl (g) + 2e – nikel sebagai berikut.
2
Gas Cl terbentuk di anode.
2
Gambar 2
–
+
AgNO (aq) → Ag (aq) + NO (aq)
3 3
+
–
Katode : Ag (aq) + e → Ag(s)
+
Anode : 2H O( ) → 4H (aq) + O (g) + 4e – (–) (+)
2 2 Katode Anode
Gas O terbentuk di anode.
2
Gambar 3
2–
2+
MgSO (aq) → Mg (aq) + SO (aq)
4 4 Besi Nikel
–
–
Katode : 2H O( ) + 2e → 2OH (aq) + H (g)
2 2
+
Anode : 2H O( ) → 4H (aq) + O (g) + 4e –
2 2 Larutan NiCl
Gas H terbentuk di katode dan gas O terbentuk 2
2 2
di anode.
Gambar 4 Pada percobaan terjadi reaksi elektrolisis NiCl . Di
2
2–
2+
CuSO (aq) → Cu (aq) + SO (aq) katode logam besi akan dihasilkan endapan Ni,
4 4
2+
–
Katode : Cu (aq) + 2e → Cu(s) sedangkan di anode logam nikel akan dihasilkan
2+
Anode : Cu(s) → Cu (aq) + 2e – gas Cl . Reaksi elektrolisisnya dapat ditulis sebaga
2
berikut.
Gas tidak terbentuk di katode maupun anode.
–
2+
Katode : Ni (s) + 2e → Ni(s)
Gambar 5 Anode : 2Cl (aq) → Cl (g) + 2e –
–
–
+
KNO (aq) → K (aq) + NO (aq) 2
3 3 –––––––––––––––––––––––––––––––
–
–
Katode : 2H O( ) + 2e → 2OH (aq) + H (g) Ni + 2Cl (s) → Ni(s) + Cl (g)
–
2+
2 2 2
+
Anode : 2H O( ) → 4H (aq) + O (g) + 4e –
2 2 4. Elektrode Pt tidak dapat teroksidasi dalam sel
Gas H terbentuk di katode dan gas O terbentuk
2 2 elektrolisis ini. Zat-zat yang dapat mengalami
di anode. 2+ 3–
redoks adalah Cu (aq), SO (aq), dan H O. Ada
4 2
Jadi, peristiwa elektrolisis yang menghasilkan gas dua kemungkinan reaksi yang terjadi di anode:
pada suhu kamar di kedua elektrodenya yaitu 2– 2– –
a. 2SO (aq) → S O (aq) + 2e
8
2
4
gambar 3 dan 5.
E° = –2,00 V
B. Uraian 2– 2+
(E° S O /SO = +2,00 V)
red 2 8 4
1. Ba(OH) (aq) → Ba (aq) + 2OH (aq) b. 2H O → O + 4H + 4e –
+
–
2+
2 2 2
Katode : 2H O( ) + 2e → 2OH (aq) + H (g) ×2 2– 2–
–
–
2
2
8
2
4
red
–
–
Anode : 4OH (aq) → 2H O( ) + 4e + O (g) ×1 Karena E° S O (aq)/SO (aq) lebih positif dari
2
2
2–
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + +1,42 V maka SO tidak teroksidasi menjadi
4
–
–
Reaksi sel: 4H O( ) + 4OH (aq) → 4OH (aq) + 2H (g) + 2–
2 2 S O dalam air. Reaksi yang akan terjadi di
2H O( ) + O (g) 2 8
2
2
anode adalah oksidasi H O menjadi O . Ada dua
:2H O( ) → 2H (g) + O (g) 2 2
2 2 2
Jadi, hasil reaksi elektrolisis tersebut berupa gas kemungkinan reaksi yang terjadi di katode:
H dan O . a. Cu (aq) + 2e → Cu(s) E° = +0,34 V
2+
–
2 2
–
–
2. Reaksi pengendapan unsur Y pada katode: b. 2H O( ) + 2e → H (g) + 2OH (aq)
2
2
n+
–
Y + ne → Y
Kimia Kelas XII 25