Page 14 - PETUALANGAN JINGGA DAN DIGI
P. 14

Indra Fitria Ulfah, S.Pd.





            Di taman sekolah, seorang anak berkerudung tampak sedang duduk
            sambil  memeluk  ujung  sandaran  bangku.  Wajahnya  tak  terlihat
            karena  tertutup  sikut.  Tubuhnya  berguncang  diiringi  suara
            senggukan. Digi yang baru tiba di taman mencari sumber suara. Digi
            menemukannya  dan  perlahan  mendekatinya.  Digi       merasa
            penasaran siapakah anak yang sedang menangis itu.

                 “Hai, kamu siapa?” ucap Digi sambil berharap anak perempuan
            itu memperlihatkan wajahnya.
                 Usaha  Digi  tak  sia-sia.  Anak  perempuan  itu  mengangkat
            wajahnya karena terperanjat. Dengan cepat ia mengusap-usap mata
            dan pipinya dengan tangan kanan yang menggenggam kertas.

                 “Jingga…!”  Digi  tak  menyangka  kalau  anak  itu  Jingga.  Anak
            perempuan yang selalu membuat Digi harus mengatakan maaf pada
            orang-orang yang dijahilinya.
                 “Ternyata,  anak  sok jago  ini  cengeng juga,”  ucap  Digi  kepada
            Jingga dengan nada meledek.
                 Secepat  kilat  Digi  menarik  kertas  dari  genggaman  tangan
            Jingga. Digi pun berlari sambil membuka dan mencari tahu apa isi
            kertas  yang  sepertinya  telah  membuat  anak  yang  dibilangnya sok
            jago itu menangis.
                 “Digi…  Digi…  kembalikan!” Jingga  bangun  dari  duduknya  dan
            mengejar Digi.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19