Page 15 - PETUALANGAN JINGGA DAN DIGI
P. 15

Digi berhenti dan mengembalikan kertas itu setelah Digi tahu
            bahwa  itu  gambar  tugas  Tematik  minggu  lalu. Nilainya  90,  bagus.
            Jauh lebih bagus daripada gambar miliknya sendiri yang bernilai 75.
            Digi  tidak  menemukan  apa  yang  telah  membuat  Jingga  menangis
            dari isi kertas itu.
                 “Teng  nong  neng nong…  Waktu  istirahat  sudah  selesai…”  bel
            tanda masuk sudah berbunyi.
                 “Nih…!” Digi menyerahkan kertas itu dan berlalu pergi.

                 Jingga segera melipat kertas itu dan dibawanya ke arah yang
            sama dengan Digi. Mereka menuju kelas 1 Ar-Rahim.

                 Setibanya  di  kelas,  salah  seorang  anak  perempuan  menyapa
            Jingga, “Kamu istirahat di mana, Jingga?”

                 “Emh… di taman,” jawab Jingga singkat.
                 Anak perempuan itu bernama Qari. Qari adalah siswa baru di
            kelasnya.  Sebelumnya  Qari  bersekolah  di  Bali.  Qari  anak  yang
            ramah dan pandai. Baru dua minggu saja Qari sudah dikenal semua
            guru dan banyak siswa.

                 “Isti’daadan…!” seru Jingga saat melihat Pak Haris masuk kelas.
                 “Salaaman…!” Jingga melanjutkan komando memimpin salam.
                 ‘”Assalamua’alaikum     warahmatullahi     wa      barakaatuh…!”
            serentak siswa kelas 1 Ar-Rahiim memberi salam.
                 Pak   Haris   pun   menjawab   salam,   “Wa’alaikumsalam
            warahmatullahi wa barakaatuh.”
                 “Semangat  pagi,  anak-anak  1  Ar-Rahiim…!”  sapa  Pak  Haris
            dengan penuh semangat.
                 “Pagi… Pagi… Semangat pagi… Yes… Yes… Yes… Allahu Akbar,”
            sahut  anak-anak  kelas  1  Ar-Rahiim  dengan gerakan yang  kompak
            dan bersemangat.
                 “Apa kabar semuaaaa…?” teriak Pak Haris.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20