Page 16 - PETUALANGAN JINGGA DAN DIGI
P. 16
“Alhamdulillah… Saleh-salehah Ar-Rahiim… Cerdas…
Terampil… Ceeeeeeeriaaa…” jawab anak-anak dengan antusias dan
ceria.
“Alhamdulillah,” sahut Pak Haris dengan raut wajah yang
senang melihat siswa-siswinya yang selalu ceria dan bersemangat.
“Kakak Qari makin hebat saja. Sekarang sudah hafal gerakan-
gerakan yel-yel Ar-Rahiim-nya, ya?” Sapa Pak Haris kepada Qari.
“Iya, Pak. Alhamdulillah,” jawab Qari.
“Kak Jingga, hari ini tampak kurang bersemangat. Apakah Kak
Jingga sedang sakit?” tanya Pak Haris kepada Jingga.
Jingga hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepala.
“Syukurlah kalau sehat. Anak-anak, mari kita doakan teman-
teman dan saudara-saudara kita yang sedang sakit. Semoga Allah
Swt. segera sembuhkan,” kata Pak Haris.
“Aamiin…” sahut anak-anak kelas 1 Ar-Rahiim.
“Anak-anak, hari ini kita kembali belajar tentang Akhlak
Terpuji. Sekarang kita akan diskusi kelompok tentang bagaimana
cara berbakti kepada orang tua,” jelas Pak Haris.
“Anggota kelompoknya siapa saja, Pak?” tanya Digi.
“Anggota kelompoknya sesuai dengan yang di Daftar Regu
Kerja ya,” jelas Pak Haris.
“Waduh, sama Jingga lagi deh,” kata Digi sambil menepuk jidat.
Jingga tak menyahut hanya menjulurkan lidahnya sedikit ke
arah Digi.
“Baik, anak-anak!” sebelum kalian berdiskusi. Bapak mau
bertanya terlebih dahulu. Mengapa kita harus berbakti kepada
orang tua?” tanya Pak Haris.
Banyak siswa-siswi yang mengacungkan tangan. Pak Haris
menunjuk Digi karena mengacungkan tangannya paling awal.