Page 66 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 66

َّ   َ َ َ  ْ  َّ  ُ َ  َ ُ ْ َ َ َ  َ ْ ُ  َ  ْ ْ  َ َ  َ                       “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
                                    ُ
                لاإ ٍةثلاث نِم لاإ هلمع هنع عطقنا ناسنلإا تام اذإ                                perhiasannya, niscaya kami berikan kepada  mereka balasan
                                                                          ِ
                  ِ
                                 ِ
                                                              ِ
             َ  ْ ُ ْ َ   َ   َ  َ ْ  َ  ُ ْ ُ  ْ   ْ  َ  َ َ   َ  َ َ ْ                         pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
                                         َ
           ُلوعدي  ٍ حِلاص ٍلدو وأ ِهب عفني ملِع وأ ٍةيراج ٍةقدص نِم                             itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang di akhirat tidak
                                              ٍ
                                     ِ
                                                         ِ
           “Apabila manusia telah mati maka amalnya terputus, kecuali tiga                       memperoleh sesuatu kecuali neraka, dan di akhirat itu lenyaplah
                                                                                                 apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
           hal: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang terus memberi manfaat,                        telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16).
           atau anak shalih yang mendoakan kebaikan dirinya.”
           Pada hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyebutkan                     Pada kesempatan ini, saya sampaikan nasihat kepada saudara-
           “… atau anak shalih yang membaca Al-Quran untuknya atau shalat                        saudaraku yang menjalankan  tradisi  semacam  ini supaya
           untuknya  atau  puasa untuknya  atau  bersedekah  atas namanya,”                      memelihara  harta  dengan  baik  untuk diri  mereka  atau  para  ahli
           tetapi  beliau  bersabda,  “…atau  anak  shalih  yang  berdoa  untuk                  waris si mati.  Hendaklah  mereka  mengetahui  bahwa ini  adalah
           kebaikannya.”  Konteks kalimat  ini  berkaitan  dengan  amal.  Hal                    perbuatan bid’ah dan si mati tidak memperoleh pahala tersebut.
           ini berarti doa seseorang untuk orang yang telah mati adalah lebih                    Adapun upah yang diterima oleh pembacanya adalah penghasilan
           baik daripada menghadiahkan amal shalih dirinya kepada orang                          yang haram  dan si mati  tidak  mendapatkan  manfaat.  (Syaikh
           lain. Demikianlah,  sebab setiap orang memerlukan  amal shalih                        Ibnu Utsaimin, Majmu’ Fatawa wa Rasail, juz 2, hal. 306-307).
           agar kelak pahalanya menjadi simpanan dirinya di sisi Allah.
           Adapun yang biasa dilakukan oleh sebagian orang yang membcaa                          Sumber : https://konsultasisyariah.com/3246-baca-alquran-untuk-
           Al-Quran untuk yang mati adalah dengan mengupah seseorang,                            orang-mati.html
           misalnya  dengan  mengundang  seorang  pembaca Al-Quran yang                          Demikian halnya salah satu ustadz salafi wahabi Indonesia Abdul
           diupah dan pahalanya untuk si mati, hal ini merupakan perbuatan                       Hakim bin Amir Abdat mengatakan bahwa bacaan Al-Qur’an tidak
           bid’ah dan pahalanya tidak sampai kepada si mati karena si pembaca
           hanya bermaksud mencari dunia. Barangsiapa melakukan ibadah                           sampai kepada mayit dengan berlandasan QS. An-Najm: 29
           dengan tujuan mencari dunia maka ia tidak mendapatkan bagian                                          َ َ َ     َّ    َ   ْ    َ ْ  َّ  َ  َ
           akhirat sedikit pun. Allah berfirman,                                                                عس ام لاإ ناسنلِل سيل نأو
                                                                                                                           ِ ِ
                                                                                                                                    ِ
              َ
                                               ْ
           ْ ُ َ  ْ  َ  ْ ْ  َ  ّ  َ  ُ َ َ َ ْ َ َ ُّ َ َ َ  ْ  ُ ْ ُ  َ َ  ْ َ                 “Dan  bahwasanya  manusia  tidak  akan  memperoleh  (kebaikan)
           مهلامعأ مهليإ  ِ فوت اهتنيزو اينلدا ةايلا ديري نك نم                                  kecuali apa yang telah ia usahakan” [QS. An-Najm : 39]
                       ِ ِ
                                         ِ
                                                              ِ
                                                          َ
                  َ  ْ ُ  َ ْ ُ  َ  َ ْ ْ ُ َ    ْ ُ  َ  َ ْ َ ْ  َّ  َ  َ  ُ
                  نوسخبي لا اهيِف مهو. ف مهل سيل نيِلذا كئلوأ                                    Dan  dia juga mengambil hujjah dari perkataannya Ibnu Taimiyah
                                              ِ
                                                                      ِ
              ْ  ُ  َ  َ  ٌ  َ َ َ ْ  ْ ُ َ َ  َ َ َ َ ُ َّ    َّ   َ   َ  ْ                     yang berikut, “Tidak menjadi kebiasaan salaf, apabila mereka shalat
             اونك ام لِطابو اهيِف اوعنص ام طبحو رالنا لاإ ِةرِخلأا                               sunnat atau puasa sunnat atau haji sunnat atau mereka membaca
                                                                 ِ
                                                   ِ
                                                                     ُ
                                                                  َ  ْ َ ْ َ                     Al-Qur’an lalu mereka menghadiahkan pahalanya kepada orang-
                                                                  نولمعي                         orang yang telah mati dari kaum muslimin. Maka tidaklah boleh
                         Wahabi Menuduh  114   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  115   Santri Menjawab
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71