Page 61 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 61

َ َ      َ  ٰ َ ْ َ َ َ        َ  ْ ُ َ  َ  ْ  ُ َ  َ   َ ْ  َ                      pelepah kurma atau pun bunga2 dan semua tumbuh2 yang masih
                                                          َ
           :لاقف ؟ اذه تعنص مِل ِللها لوسر اي :اولاقف ،ٍةدِحاو برق                               basah di atas kuburan. Bahkan sebagian dari mereka mengatakan
                                                                       ٍ
                                                                 َ
                                          َ
                                                                     َّ َ
                                                         َ َّ َ ُ ْ
                                      ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ
                                                                   ُ َ
                                 َ
                              (اسبـيي ملام امهنع ففيخ نأ هلعل )                                  hal itu dianjurkan. Ini pendapat sebagian ulama Syafi’iyah.
                                   ِ
                                                                                                 Bagaimana dengan ulama Ahlussunnah bal Jama’ah ala Aswaja?
                                                                                                 َ         ْ  ْ          ً َ        َ           ْ    ُّ
                                                                                                                                              ْ َ
                                                                                                                            ُ َ
                                                                                                                  َ ْ ُ ُ
                                                                                                                                                      َ ُ َ ْ ُ َ
                                                                                                                                         َ
                                                                                                    َ
                                                                                                             َ
           Dari Ibnu Umar, ia berkata; Suatu ketika Nabi melewati sebuah                         لاو ِعجضملا ِةدوبرب لاؤافت ٍدراب ٍءامب برقلا شر بدنيو
                                                                                                                       ِ
           kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua                                    ِ              ُ َ َ ْ     ِ  َ   ِ ِ                  ْ
                                                                                                                                           ْ
                                                                                                                         َ
                                                                                                           َ
                                                                                                                                    َّ
                                                                                                                                                         َ
                                                                                                                                                       ْ
                                                                                                                                                             َ َ
                                                                                                             َ َّ ُّ
                                                                                                                                               َّ ْ
                                                                                                      ْ ّ
                                                                                                                                َ
                                                                                                                                         ْ َ
           orang yang  sedang disiksa  di  dalam kuburnya.  Nabi  bersabda                         بيِطلا ةحئارلا بِتح ةكئ لاملا نلأِ ِدرولا ِءام نِم ليِلقب سأب
           kepada para  sahabat “Kedua orang  (yang ada dalam kubur                                ِ          ِ             ِ                        ٍ    ِ
           ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai                                                            (١٥٤  .ص ,نيزلا ةياهن)
           penutup ketika kencing, sedang yang lainnya lagi karena sering
           mengadu domba”. Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk                            Disunnahkan untuk menyirami kuburan dengan air yang dingin.
           mengambil pelepah kurma, kemudian membelahnya menjadi dua                             Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan dengan dinginnya
           bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut.                         tempat kembali (kuburan) dan juga tidak  apa-apa menyiram
           Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini                           kuburan dengan air mawar meskipun sedikit,  karena malaikat
           ya  Rasul?.  Rasulullah  menjawab:  “Semoga  Allah  meringankan                       senang pada aroma yang harum. (Kitab Nihayatuz Zain hal. 154)
           siksa kedua orang tersebut selama dua pelepah kurma ini belum
           kering.” (HR. Bukhari dari kitab Sahih al-Bukhari, hlm. 1361)                         Begitu pula yang termaktub dalam kitab al-Bajuri sebagai berikut:
           Terkait apa yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam                    ارهاط نوكي نأ لولأاو ءامب برقلا شري نأ بدنيو...
           tersebut Imam Bukhori membikin bab dalam shahihnya dengan
           judul:                                                                                مهاربإ هلدوبرقب هلعف ملسو هيلع للها لىص هنلأ ادراب
                                                   ْ َ  ْ َ  َ   َ  ْ     َ
                                                 برقلا ع ِديرلجا باب                             ةعاضإ هنلأ هب شرلا هركيف درولا ءام ءاملاب جرخو
                                                 ِ
                                                                ِ
           Bab pelepah kurma di kuburan.       َ       َ                َ                        لاملا ةعاضإ نأ فانيلاف هتئحار لوصح ضرغل لام
                                           ُ
                                        َ
                      َ   َ    ْ  َ    َ ْ ْ        َ  ْ   ُ َ ْ ُ   َ ْ َ
                                                                َ
                                                  ُّ
                  ناديرج ِهبرق ف لعيج نأ مىلسلأاْ ةديرب صىوأو                                    هب دصق نإ هنم يسيلاب سأب لا كيبسلا لاقو مارح
                   ِ
                                    ِ
                                                   ِ
                              ِ
                        ِ
           Dan Buraidah al-Aslami berwasiat agar kuburannya di beri dua                                   ...ةبيطلا ةئحارلا بتح اهنإف ةكئلاملا روضح
           pelepah kurma [Shahih Bukhori]
                                                                                                 Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin
           Para ulama berbeda pendapat di dalam menanggapi hadist di atas.                       sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah saw. terhadap pusara
           Pendapat Pertama; mengatakan bahwa hadits di atas bersifat mutlak                     anaknya, Ibrahim. Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila
           dan umum, sehingga dibolehkan bagi siapa saja untuk meletakkan                        menyiraminya menggunakan air mawar dengan alasan menyia-nyiakan
                         Wahabi Menuduh  104   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  105   Santri Menjawab
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66