Page 78 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 78

hadits yang shahih yang menerangkan beliau terus-menerus qunut                        Nawawi ada cacat dan celanya, sebagaimana yang sudah diterang-
           Shubuh?” (Lihat di dalam kitab Sunanul Kubra II/201-202)                              kan di atas. Kelemahan hadits-hadits di atas bukanlah kelemahan
                                                                                                 yang ringan yang dengannya, hadits Anas bisa terangkat menjadi
           Hadits lain yang dikatakan sebagai ‘syahid’ (penguat) ialah hadits:                   hasan lighairihi, tidaklah demikian. Akan tetapi kelemahan hadits-
                               َّ
                                                             ُ
                                       َ
                                                                    َ
                                                  َّ
                          ْ
                       ُ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ
                                                                      َ َ
                                                    َ
                                                              ْ ُ َ
                  ْ ف تنقي ملسو ِهيلع للها لىص ِللها لوسر لاز ام                                 hadits di atas adalah ke-lemahan yang sangat menyangkut masalah
                                                                                                 ‘adalatur rawi (keadilan seorang perawi).
                   ِ
                                                َ َ َّ َ      ْ ُّ   َ   َ                       Jadi, kesimpulannya hadist-hadits di atas sangat lemah dan tidak
               باتك ف بيطلا هجرخأ. تام تح  ِ حبصلا ِةلاص                                         boleh dipakai sebagai hujjah.
                                                                                                 Al-Hafizh  Ibnu  Hajar  al-Asqalany  berkata:  “Hadits-hadits Anas
                                                                  تونقلا                         terjadi  kegoncangan  dan perselisihan,  maka yang seperti  ini
           “Senantiasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam qunut pada                       tidak boleh dijadikan hujjah. (Yakni hadits Abu Ja’far tidak boleh
           shalat Shubuh hingga beliau wafat.”                                                   dijadikan hujjah -pen.). [Lihat  Talkhisul Habir ma’asy Syarhil
                                                                                                 Muhadzdzab (III/418).]
           Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam al-Khathib al-Baghdadi
           dalam Kitaab al-Qunut.                                                                Bila dilihat dari segi matan-nya (isi hadits), maka matan hadits
                                                                                                 (kedua dan keempat) bertentangan  dengan matan hadits-hadits
           Al-Hafizh Abul  Faraj  Ibnul  Jauzi  telah  mencela  al-Khathib  (al-                 Anas yang lain dan bertentangan pula dengan hadits-hadits shahih
           Baghdadi), mengapa ia memasukkan hadits ini di dalam kitabnya                         yang menerangkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
           al-Qunut padahal di dalamnya ada seorang perawi yang bernama                          qunut pada waktu ada nazilah (musibah).
           Dinar bin ‘Abdillah.                                                                  Riwayat dari Anas yang membantah adanya qunut Shubuh terus-
           Ibnu Hibban berkata: “Dinar bin ‘Abdillah banyak meriwayatkan                         menerus:                         َ
                                                                                                       َ
                                                                                                                                            َ
           Atsar yang maudhu’ (palsu) dengan  meng-atasnamakan  Anas,                                َّ َ  ْ ُ ْ َ ً ْ  َ َّ     َ     َ  َ ْ ُ ُ ْ ُ     َ   َ َ
                                                                                                              ُ
                                                                                                                           ِ
                                                                                                                                ٍ
           maka  sudah sewajarnya  hadits  yang  ia  riwayatkan  tidak  halal                        نأ نومعزي اموق نإ: سنلأِ  ناميلس نب م ِ صع لاق
                                                                                                                                            َ
                                                                                                                                َ َّ
                                                                                                                      ْ
           untuk disebutkan (dimuat) di dalam berbagai kitab, kecuali bila                              ْ َ  ْ    ُ ُ َ   ْ  َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َّ     َّ  َ  َّ  َّ
                                                                                                             ِ
                                                                                                      ِ
           ingin menerangkan cacatnya.”                                                               رجفلاب ، تنقي لزي مل ملسو ِهيلع للها لىص بيلنا
                                                                                                                                                             ِ
                                                                                                        َ
                                                                                                                              ُ
                                                                                                                                                     َّ َ
                                                                                                                                                            َ َ
                                                                                                                   َّ
                                                                                                                                         َ
                                                                                                                                                              َ
                                                                                                                                              َّ
                                                                                                       ْ َ ُ َّ
                                                                                                                               ْ ُ َ َ َ
                                                                                                                     َ
                                                                                                                                                   ْ ُ
                                                                                                                                            َ
           Ibnu ‘Adiy berkata:  “Ia (Dinar) dha’if dzahib  (sangat lemah).”                           ِهيلع للها لىص ِللها لوسر تنق امنوَإِ اوبذك: لاقف
           [Periksa: Mizaanul I’tidal (II/30-31).]                                                        َ َ  ْ  َ ْ  َ  ْ  ّ  َ  َ  َ  ْ ُ ْ َ ً  َ ً ْ َ  َ َ َ
                                                                                                                                                            َّ
                                                                                                       ِ
           Dari sini dapatlah kita ketahui bersama bahwa perka-taan Imam                            . برعلا ِءايحأ نِم ح ع وعدي ادِحاو ارهش ملسو
                                                                                                                            ٍ
           an-Nawawi bahwa hadits Anas mempunyai penguat dari beberapa
           jalan yang shahih (?) yang diriwa-yatkan oleh al-Hakim, al-Baihaqi                    “Artinya : Ashim bin Sulaiman berkata kepada Anas, “Sesungguh-
           dan ad-Daraquthni, ada-lah perkataan yang tidak benar dan sangat                      nya orang-orang menyangka bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
           keliru sekali, karena semua jalan yang disebutkan oleh Imam an-                       sallam senantiasa qunut dalam shalat Shubuh.” Jawab Anas bin
                         Wahabi Menuduh  138   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  139   Santri Menjawab
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83